Pembangunan Islamic Center di Jambi, Bukan Suka atau Tidak Suka, Tapi Skala Prioritas Broooo

Pembangunan Islamic Center di Jambi, Bukan Suka atau Tidak Suka, Tapi Skala Prioritas Broooo

Reporter: Opini | Editor: Admin
Pembangunan Islamic Center di Jambi, Bukan Suka atau Tidak Suka, Tapi Skala Prioritas Broooo
Ketua HMI Cabang Jambi 2017 - 2018, Tengku Gilang Pramanda || dok pri || dok

Catatan: Tengku Gilang Pramanda ( Ketua HMI Cabang Jambi 2017 -2018)

Dari beberapa study, Islamic Centre dapat dimaknai sebagai satu kesatuan wilayah -kompleks- yang berisi masjid, lembaga pengkajian dan pengembangan Islam, serta fasilitas sosial dan budaya lainnya. Islamic Center bertujuan untuk menjadi pusat peradaban Islam yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya.

Baca Juga: Romi Hariyanto, Sang Nahkoda Tegar di Tengah Badai Politik Jambi

Islamic Center juga menjadi tempat ibadah, belajar, berdiskusi, bermusyawarah, berinteraksi, dan bersilaturahmi bagi umat Islam dan masyarakat umum.

Untuk itu, pembangunan Islamic Centre pada dasarnya merupakan “suatu keharusan” dan seyogyanya menjadi perhatian dalam kerangka pembinaan umat melalui tarbiyah (pendidikan) dan ukhuwah (persaudaraan) serta dilandasi dengan semangat hijrah untuk aktualisasi perbaikan diri.

Baca Juga: Romi - Sudirman Mendaftar ke KPU, Rasa Syukur Terminator dari Doa Hingga Botakin Rambut

Sehingga kehadiran Islamic Centre diharapkan memberikan manfaat untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh bagi umat dari pengabdian kepada materi menjadi pengabdian kepada Illahi.

Lantas, bagaimanakah dengan Islamic Centre di Provinsi Jambi? Islamic Centre di Provinsi Jambi, jauh sebelum rencana pembangunan Islamic Centre yang berlokasi disekitar Bandar Udara Sultan Thaha di Provinsi Jambi yang pembangunannya dilaksanakan dengan metode multi years dan dimulai pada tahun 2022 yang lalu, keberadaan Islamic Centre telah ada dan 
berlokasi di kawasan atau kompleks Masjid Agung Kota Jambi.

Baca Juga: Ribuan Massa Antar Romi Hariyanto - Letjen (Purn) Sudirman Daftar ke KPU

Pada era kepemimpinan gubernur terdahulu, pengembangan Islamic Centre telah menjadi sebuah gagasan dan telah direncanakan secara matang dengan dilakukannya kajian dan perencanaan pengembangannya, dengan tetap merujuk pada lokasi yang sama, yaitu di kawasan atau kompleks Masjid Agung Kota Jambi.

Tentu penetapan lokasi Islamic Centre di kawasan tersebut penuh dengan berbagai pertimbangan, baik dari aspek efisiensi pendanaannya, maupun dari aspek historisnya. Kawasan Masjid Agung tersebut, pada zamannya dikenal sebagai Kawasan Tanah Pilih, yang tentu saja memliki nilai historis yang tinggi bagi masyarakat di Provinsi Jambi, artinya, secara teknis pengembangan Islamic Centre tersebut telah dilakukan pengkajian.

Lalu bagaimana dengan pemilihan Pembangunan Islamic Centre di lokasi sekitar Bandar Udara Sultan Thaha saat ini?

Pemilihan lokasi tersebut, tentu juga telah melalui tahapan pengkajian dan perencanaan yang matang. Akan tetapi, banyak pertimbangan yang harus dikedepankan manakala menetapkan pembangunan Islamic Centre tersebut pada tahun 2022, paling tidak terdapat beberapa catatan strategis sebagai berikut:

Pada akhir tahun 2019, kita dikejutkan dengan dengan adanya Covid 19 yang pada saat itu penyebarannya masih belum masif. Akan tetapi, mulai tahun 2020 – 2021 penyebaran Covid 19 telah merata diseluruh pelosok wilayah nusantara, termasuk Provinsi Jambi.

Oleh karenanya, disaat kita baru selesai menghadapi Pandemi Covid 19 ditahun 2021 dan merencanakan pembangunan Islamic Centre ditahun 2022 menjadi pilihan yang belum tepat dan belum menjadi prioritas dan mendesak untuk dilaksanakan.

Lokasi Islamic Centre tersebut, dahulunya merupakan sebuah kawasan hijau yang sejuk, akan tetapi saat ini kawasan hijau tersebut telah berkurang -jika kita tidak inggin menggunakan kata hilang-.

Ditinjau dari aspek lokasinya yang berada didekat kawasan bandara, tentu akan sulit untuk dilakukan pengembangan pada masa yang akan datang, mengingat kawasan yang dekat dengan bandara “terikat” dengan aturan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, sehingga siapapun harus tunduk untuk melakukan kegiatan-kegiatan baik di dalam maupun disekitar bandara yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dari uraian singkat ini dapat ditarik benang merahnya, bahwa keberadaan Islamic Centre menjadi sebuah keharusan dan penting dalam kerangka pembinaan umat dan ini pasti menjadi perhatian dari setiap pemimpin -kepala daerah-. Akan tetapi pemilihan waktu dan pertimbangan kemampuan keuangan menjadi hal lain yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga dalam mengisi pembangunan pada setiap level pemerintahan akan selalu ada SKALA PRIORITAS.

Sekian dan terima kasih.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya