KABAR18.COM - Sejumlah grup WhatsApp ramai postingan hasil rilis sebuah lembaga survey yang menamakan dirinya Public Trust Institute (Putin). Pasalnya lembaga ini terkesan menyanggah rilis hasil survey Charta Politika Indonesia yang dirillis sehari sebelumnya.
Charta merilis hasil survey yang menempatkan paslon 02 Dillah Hikmah Sari - Muslimin Tanja unggul dari paslon 01 Zumi Laza - Muhammad Aris. Dengan elektabilitas Dilla - Muslimin 58,8 % sedangkan Laza - Aris hanya 34,3%. Dalam rilis tersebut paparan Charta Politika merinci metodologi, rentang waktu survey, margin error hingga basis analisis sesuai kaidah survey yang lazim. Bahkan untuk menguji tingkat kepercayaan pada survey tersebut juga dilakukan quality control yang mencapai 20 persen total sample.
Charta Politika Indonesia adalah perusahaan konsultan politik terbaik di Indonesia melalui cara kerja profesional, data yang lengkap, perhitungan yang matang serta kerahasiaan yang terjaga.
Charta juga selalu dikenal konsent pada kekuatan analisa politik yang akurat dengan didasarkan pada basis data yang lengkap, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Baca Juga: Tampil Bersama di Pengajian Akbar Rasau, Dilla Hich - Muslimin Tanja Berpasangan?
Charta Politika sangat populer karena kerap terlibat dalam berbagai kontestasi nasional seperti Pilpres dan Pilkada daerah dengan mata pilih besar seperti Daerah Khsusus Jakarta, Jawabarat, Jawatengah, Jawatimur dan sejumlah daerah utama lainnya.
Sedangkan Putin nyaris tak ada yang mengenalinya. Metodologi yang dipaparkan pun diragukan. Dalam sejumlah rekam jejak, lembaga ini kerap membuat konten postingan di beberapa platform media sosial. Bahkan dalam pileg lalu publik sempat dibuat terheran dengan prediksi survey yang hampir tiap minggu muncul di medsos.
Baca Juga: Breaking News, PKS Resmi Usung Dilla Hich - MT
Di kalangan pegiat survey Jambi, lembaga ini kerap diolok - olok sebagai ahli nujum yang mengesampingkan metodologi ilmiah.
Kini Putin kembali berulah dengan merilis hasil survey yang sangat diragukan basis datanya.
Tak ayal seketika lembaga ini jadi bulan-bulanan netizen. “Gawat, ilmu pengetahuan pun sanggup dilacurkan demi menggiring bahwa calon yang didukung kuat, segitunya orang cari duit,” ujar Andi salah seorang pegiat medsos di sebuah WAG yang cukup aktif di ajang Pilbup Tanjabtim.
Nerizen lain, Syafri menyebut rillis tersebut sebagai bukti bahwa tim Laris sudah panik.
Sejumlah nerizen juga membandingkan beberapa rillis di seputar Pilkada Tanjabtim. Rustam, warga Nipahpanjang mempersilahkan netizen untuk menilai. Menurut Rustam warga sudah pintar dan sudah tak bisa digiring - giring.
“Semua bisa menilai lembaga survey mana yang kredibel dan layak dipercaya. Ini jaman internet semua rekam jejak mudah ditelusuri,” kata Rustam. " Ya..Putin itu tidak level Charta Politika," tambahnya.
Rustam tak mempersoalkan jika Putin benar - benar survey, tetapi hasil yang jauh berbeda bahkan terbalik patut dipertanyakan.
Sebelumnya juga beredar sebuah video Anggota DPR RI H Bakri asal fraksi PAN yang menyebut paslon Laris lebih unggul. Namun ia tak menyebut angka dan lembaga surveynya.
Terkait hal itu Rustam sangat menyesalkan tokoh sekelas H Bakri berani mengeluarkan statement soal hasil survey tanpa menyebut sumbernya. “Jelas apa yang disampaikan Bakri itu berpotensi sebagai hoax, termasuk hasil survey terakhir itu,”kata Rustam. **
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS