KABAR18.COM - Pelaksanaan IPA Convex dari tanggal 20 - 22 Mei 2025 di BSD City berlangsung sukses. Diperkirakan 40 ribu pengunjung dan diikuti 200 perusahaan Migas dari 50 negara di dunia
Kegiatan yang dibuka Presiden Prabowo ini dianggap salah satu acara paling penting untuk industri migas di Asia Tenggara. Peserta menghadirkan pakar industri, perwakilan pemerintah, akademisi, dan stakeholder terkait.
Baca Juga: IT Business Solution PHR Regional Sumatera Gelar Disrupsi di Institut Teknologi Del
Tujuan digagas IPA Convex ini mempertemukan pelaku industri migas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk membahas berbagai topik terkait industri migas seperti tren terkini, teknologi, tantangan, dan peluang baru.
Salah satu kegiatan yang diminati pengunjung adalah diskusi yang ditaja Pertamina Hulu Rokan (PHR) bertajuk Sustainable Production Journey: Merging Base Activities, Massive Development, and Digitalization Despite Facility Challenges di Nusantara Hall 3 ICE BSD City, Kamis (22/05/2025),
Nara sumbernya sangat berkompeten di bidangnya Andre Wijanarko, General Manager Zona Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Mochamad Taufan (Operation Head Subsurface Development and Planning), Muhammad Andi Solihin (Operation Head Drilling and Well Intervention), Erwin Sianturi (Operation Head Project and Technical Engineering), dan Triatmojo Roeswanto (VP Information Technology Regional 1
Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan MWT ke PHR ZONA 1
General Manager Zona Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Andre Wijanarko membeberkan strategi dan pencapaian PHR dalam menjaga dan meningkatkan produksi di Blok Rokan.
Menurut Andre, Sejak transisi pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina pada 9 Agustus 2021, PHR telah menjalankan berbagai program intensif yang berhasil menempatkan Zona Rokan sebagai penyumbang produksi minyak utama di Indonesia.
Baca Juga: PHR Regional Sumatera Gelar Supplier Engagement Day dengan 150 Mitra
"Transisi yang telah berjalan sejak tahun 2021 hingga saat ini telah mendorong Zona Rokan menjadi nomor satu dalam produksi hingga tahun 2024," ujar Wijanarko.
Dijelaskan Andre posisi PHR sebagai salah satu produsen minyak terbesar di tanah air memiliki sejarah panjang dalam industri migas Indonesia.
Menurut Operation Head Drilling and Well Intervention, Muhammad Andi Solihin cakupan wilayah operasi Blok Rokan sangat luas, mencakup sekitar 6.400 kilometer persegi dengan banyak portofolio, lapangan, dan sumur yang tersebar.
"Saat ini, PHR mengelola sekitar 13.000 sumur aktif yang berkontribusi pada produksi harian sekitar 150.000 hingga 160.000 barel minyak per hari." Ungkapnya
Sementara Triatmojo Roeswanto, VP Information Technology Regional I, kompleksitas operasi semakin meningkat dengan adanya 35 stasiun pengumpul dan jaringan pipa yang harus dikelola serta dipelihara secara rutin. " Agar efesien dan efektiv kami memanfaatkan teknologi AI," jelasnya.
Dijelaskan Triatmojo, banyaknya sumur tua di blok Rokan ini sudah tentu secara alamiah produksinya akan menurun. PHR berupaya menahan laju penurunan produksi dengan memanfaatkan sejumlah inovasi teknologi diterapkan.
Diantaranya, PHR WK Rokan meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan melalui pengembangan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1.
"Rencananya, injeksi pertama akan dilkakukan pada 2025 Desember mendatang dengan potensi produksi puncak dari CEOR Minas mencapai lebih dari 2.000 barel minyak per hari dengan penambahan perolehan meinyak dari Blok Rokan sebesar 2,1 juta barrel. " Ujarnya
Selain itu jelas Triatmojo penerapan Advanced Reservoir Management berbasis Artificial Intelligence (AI) Expert System. Hasilnya lapangan Minas kini memiliki nilai tambah (value creation) sebesar Rp 200 miliar dengan evaluasi yang dilakukan pada 150 sumur lama tanpa mengebor sumur baru.
Melalui teknologi VENUS, sebuah aplikasi teknologi lanjutan dari inovasi e-MARS bekerja dengan proses evaluasi sub-surface pertama di Indonesia, bahkan pertama di dunia dengan basis Advance Reservoir Management (RM) dan AI.
Kemunculan e-MARS dan VENUS berawal dari gagasan banyaknya sumur tua dan rendahnya produksi
minyak dengan metode lama.
“Para perwira PHR membuktikan teknologi dan cara berpikir baru dapat mengungkap cadangan minyak dari lapangan tua,” ujar
Ditambahkan Operation Head Project and Technical Engineering, Erwin Sianturi untuk memastikan keberlanjutan energi, PHR telah meluncurkan program pengeboran aktif yang masif.
"Saat ini, sekitar 500 lebih sumur kami bor setiap tahunnya, dan sekitar 20.000 aktivitas workover kami lakukan," ungkapnya.
Aktivitas intensif ini kata dia, didukung oleh hampir 90 unit rig pengeboran dan workover yang beroperasi di Wilayah Kerja Rokan setiap tahun. Skala operasi yang besar juga mencakup pengelolaan pasokan energi untuk operasional, seperti penggunaan artificial lift berupa ESP (Electric Submersible Pump) dan unit pemompaan mekanis, serta penyediaan gas untuk generator listrik.
Mochamad Taufan, Operation Head Subsurface Development and Planning menyoroti tantangan penurunan produksi alamiah sebesar 30% per tahun jika tidak ada intervensi. "Bagaimana kami mengelola penurunan seperti itu? Menghentikan penurunan produksi akan menjadi fokus kami," tegasnya.
Menurutnya, PHR berinvestasi besar dalam inovasi, termasuk penerapan sumur horizontal dan multi-stage fracturing. Selain itu, digitalisasi telah terintegrasi di setiap fungsi operasional, mendukung efisiensi dan optimalisasi produksi.
Integrasi antara pengeboran, workover, dan peningkatan fasilitas permukaan menjadi kunci untuk koordinasi yang baik.
Meskipun menghadapi kendala fasilitas yang menua sejak 1952, PHR berkomitmen pada inspeksi dan pemeliharaan ketat untuk memastikan keandalan operasi.
Selain fokus pada inti bisnis produksi migas, PHR juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan.
Dijelaskan Mochamad Taufan menyebutkan program dekarbonisasi dan kontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 sebagai bagian dari aktivitas hijau yang sedang dijalankan. PHR aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung inisiatif energi hijau, termasuk pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Wilayah Kerja Rokan.
Melalui kegiatan IPA Convex 2025 ini, PHR berharap dapat berbagi pengetahuan tentang pengelolaan operasional di Blok Rokan yang masif dan menunjukkan potensi besar Indonesia dalam menyediakan keberlanjutan energi di masa depan dan menjaga kelestarian lingkungan melalui inisiatif energi hijau.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS