KABAR18.COM - Gubernur Jambi Al Haris menerima Audiensi dan Expose dari Perusahaan HANHA Korea Selatan mengenai Rencana Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terkait pengembangan Kawasan Danau Sipin, Kota Jambi, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (19/06/2024) pagi.
Dalam sesi wawancaranya dengan para awak media, Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa Perusahaan HANHA dari Korea Selatan ini tertarik dengan keberadaan Danau Sipin yang lokasinya terbilang yang sangat strategis, karena berada ditengah pusat Kota Jambi.
Baca Juga: Peringati HPSN Tahun 2024, DLH Provinsi Jambi Bersih-bersih Sampah di Danau Sipin
“Mereka tertarik bahwa ada danau ditengah kota, yang perlu dibenahi, dilestarikan. Itu nanti di desain menjadi sebuah danau yang indah, lampu-lampu lightingnya lengkap. Nanti disitu akan dibikin seperti di Eropa dan sebagainya,” ujar Gubernur Al Haris.
Menurut orang nomor satu di Provinsi Jambi tersebut misi dari Perusahaan Korea Selatan ini sangatlah luar biasa sekali terhadap Danau Sipin.
“Ternyata teman-teman kita ini punya misi luar biasa, nanti danau ini akan dibikin lampu-lampunya seperti lampu-lampu wisata yang ada Singapura,” kata Gubernur Al Haris. “Dan ada juga kaitannya dengan lingkungan hidup, yaitu menjaga lingkungan hidup. Nah, baru didalamnya ada pariwisata. Jadi mereka ini konsepnya pariwisata berbasis lingkungan hidup,” sambung Gubernur Al Haris.
Selain itu Gubernur Al Haris juga menjelaskan bahwa konsep-konsep kemajuan dari sebuah pariwisata tidak boleh meninggalkan culture dari daerah itu sendiri.
“Kita sudah punya pikiran juga, cuma kita kurang modal. Kita kalau sudah bicara pariwisata, tentu butuh modal, tetapi ketika rakyat dibawah masih menjerit, seperti jalan-jalan yang masih jelek, nah, maka kita akan mendahulukan yang seperti itu,” jelas Gubernur.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Al Haris berharap ini akan menjadi kenyataan nantinya. “Kita berharap ini menjadi kenyataan nantinya, jadi mimpi yang hasilnya nyata nanti. Untuk dibutuhkan keseriusan nantinya dalam menangani hal ini,” pungkas Gubernur Al Haris.
Sementara itu, menurut salah satu tim investor dari
Perusahaan HANHA Industry Korea Selatan, Prof. Dr. Kim Soo-Il mengatakan bahwa dibutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk membenahi kawasan Danau Sipin menjadi sebuah objek pariwisata.
“Pertama kita akan lakukan pembersihan dulu ya, kemudian juga kita akan pasang air mancur untuk show juga, pembangunan itu saya kira 2 tahun. Dimana-mana negara itu pentingnya industri pariwisata itu dimana-mana meningkat,” ujarnya.
“Jadi mudah-mudahan itu memberikan sumbangan besar untuk ekonomi lokal maupun menciptakan tempat kerja yang bermutu, begitu ya,” tambahnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan pihak Perusahaan HANHA Industry Korea Selatan. Dari Pihak Pemprov Jambi langsung ditandatangani oleh Gubernur Al Haris dan dari pihak Korea Selatan ditandatangani oleh CEO Perusahaan HANHA Industry, Kim Jeong Sil.
Danau Sipin sendiri memiliki masalah yang kompleks. Selain penduduknya yang padat juga kerawanan kejahatan.
Penduduk sekitar masih membuang sampah ke danau yang sulit dibersihkan meskipun Leni, mantan atlit dayung Provinsi Jambi dengan tim Bank Sampah Dayung Habibah yang dibentuknya bergerak setiap hari untuk mengambil sampah dan Eceng gondok yang tumbuh subur di kawasan danau.
Jika tidak diantisipasi dengan baik calon proyek Jambi-Korea ini akan mendapat tantangan yang berat akibat perilaku masyarakat Danau Sipin sekitarnya yang belum sadar lingkungan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS