JAMBI, KABAR18.COM - Ketua Komisi Advokasi Daerah ( KAD) Provinsi Jambi, Nasroel Yasier mendesak Gubernur Jambi melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pimpinan dan ASN di RSUD Raden Mattaher Jambi itu.
" Ya..kita dukung kalau janji Gubernur, Al Haris melakukan evaluasi menyeluruh. Tapi tidak sekedar janji saja. Kondisi RSUD Raden Mattaher tersebut baik dari SDM dan fasilitasnya sudah memprihatinkan," ujar Nasroel yang juga Wakil Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Jambi itu.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Mahasiswi di RSUD Raden Mattaher, Herlambang Banyak Tidak Tahu
Menurut Nasroel, pengelolaan menejemen dan pengelolaan sistem prosedur dan alur bagi masyarakat yang berobat di Rumah Sakit terbesar di Provinsi Jambi itu sering menimbulkan kegaduhan dari tahun ke tahun.
" Dari gubernur ke gubernur persoalannya ini ini saja, sepertinya kita abai dengan persoalan. Ketika ada yang melapor baru heboh, padahal banyak orang yang mengalami pelayanan buruk dari rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi ini. Tapi mereka menerima saja tanpa tahu mengadu ke siapa," ujar mantan wartawan ini.
Baca Juga: Tiga Nama Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Jambi Dikirim ke Pusat
Malah ada rumor, tambah Nasroel ada pimpinan setingkat kabag inisial M pengaruhnya lebih kuat dari direktur. Ada Kesan dua mahari yang mengendalikan rumah sakit Pemprov tersebut.
Dari segi perawatan gedung, lorong lorong rumah sakit yang atapnya terbuat dari semen sudah merembes air dan sangat kotor sekali, kabel listrik berserakan di atasnya. Ini bisa konsleting.
Begitu juga kamar mandi dan toilet banyak yang tidak berfungsi. Misalnya kamar VIP kelas 1 dan 2 dari puluhan kamar mandinya hanya beberapa yang berfungsi dengan baik.
" Ini yang tampak kasat mata saja, bagaimana dengan peralatan medis dan obat obatannya yang hanya mereka mereka yang tahu. Ini sangat mengerikan," imbuhnya.
Hebohnya pelayanan RSUD ini ketika ada keluarga korban yang meninggal, yang katanya tidak mendapat pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit. lalu melaporkan ke pihak DPRD.
Wakil rakyat itu melaporkannya ke Gubernur Jambi Al Haris. Setelah mendapat laporan Al Haris secara mendadak mengunjungi ruang IGD di RSUD Raden Mattaher tersebut.
."Saya sangat menyesali atas kejadian ini, yang tidak enak itukan ketika (pasien) disuruh pulang tidak dirawat lagi pasca operasi lalu meninggal, ini akan kita evaluasi," kata Al Haris.
Menurut Al Haris, sangat kecewa dan marah jika benar adanya pasien yang merupakan masyarakat Jambi tak dapat dirawat hanya karena persoalan SKTM dan akan mengevaluasi kinerja pimpinan dan ASN di rumah sakit itu.***
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS