KABAR18.COM-Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi ( OJK Jambi) mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan ( SJK) di Jambi pada posisi Januari 2024 tumbuh positif dan terjaga. Hal ini dikemukakan oleh Kepala OJK Provinsi Jambi , Yudha Nugraha Kurata, Kamis (14/3/2024).
Ia menjelaskan, pada sektor perbankan kredit tumbuh sebesar 7,43 persen (yoy) menjadi Rp50,38 triliun. Kredit konvensional tumbuh sebesar 6,23 persen (yoy) menjadi Rp45,13 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 18,96 persen menjadi Rp5,25 triliun.
Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Tentang Asuransi Usaha Bersama
Hanya saja, terdapat penurunan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar -2,85 persen (yoy) yang berasal dari DPK perbankan konvensional yang turun sebesar -3,67 persen (yoy) menjadi Rp39,38 triliun, namun DPK perbankan syariah meningkat sebesar 6,72 persen (yoy) menjadi sebesar Rp3,71 triliun.
“Sementara untuk kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,95 persen berada di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,32 persen,” terang Yudha.
Baca Juga: Perkuat Integritas, OJK Terapkan Manajemen Anti Penyuapan dan Optimalkan Whistleblowing System
Untuk Kredit BPR di Jambi pada Januari 2024 tumbuh positif sebesar 10,68 persen (yoy) menjadi Rp1.407,54 miliar dan DPK tumbuh 11,97 persen (yoy) menjadi Rp1.014,62 miliar. Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Januari 2024 tercatat sebesar 80,18 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 3,28 persen (yoy).
Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Januari 2024 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 26,88 persen (yoy).
Baca Juga: OJK Dukung Pendirian Financial Center di IKN
“Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Januari 2024, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,29 miliar kepada 1.284 nasabah dengan NPF sebesar 12,62 persen,” jelas Yudha.
Untuk kinerja industri asuransi, terdapat kenaikan premi asuransi yang didominasi oleh premi asuransi umum konvensional sebesar 202,39 persen (yoy) dengan total premi sebesar Rp619 miliar dan asuransi jiwa konvensional juga mengalami kenaikan sebesar 10,53 persen (yoy) dengan total premi sebesar Rp467 miliar.
Premi asuransi umum syariah meningkat sebesar 11,62 persen (yoy), sedangkan asuransi jiwa syariah mengalami penurunan sebesar 73,53 persen (yoy).
Selanjutnya, kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9.071 miliar atau meningkat 12,94 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) meningkat di angka 3,01 persen. Terdapat penurunan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 909.506 kontrak atau turun -3,97 persen (yoy), namun meningkat 0,12 persen apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (mtm).
Sementara itu, industri modal ventura menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar 103,42 miliar, turun -20,68 persen (yoy) dan rasio NPF turun menjadi sebesar 3,43 pesen, turun -3,11 persen (yoy).
Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Pada Desember 2023 jumlah investor tercatat sebanyak 117.233 Single Investor Identification (SID), meningkat 19,27 persen (yoy). Selanjutnya, jumlah transaksi saham pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp1.269,62 miliar atau meningkat sebesar 38,53 persen (yoy).
Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp49,32 miliar atau menurun 35,85 persen (yoy).
“Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholder untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF),” tandas Yudha (***)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS