KABAR18.COM — Universitas Jambi (Unja) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan bertajuk Integrasi Pelatihan dan Instalasi Hidroponik Skala Kecil untuk Produksi Sayuran Komersial.
Kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidz Ma'had Rizqullah, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Juga: Prof Dr Helmi Terpilih Menjadi Rektor UNJA Periode 2024-2028
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun 2025.
Kegiatan pengabdian diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Rainiyati, M.Si. dari Fakultas Pertanian Unja, dengan anggota Prof. Dr. Ir. Ahmad Riduan, M.Si. (Fakultas Pertanian) dan Ir. Sarah Fiebrina Heraningsih, ST, MT (Fakultas Sains dan Teknologi).
Baca Juga: 15 Mahasiswa UNJA Terima Beasiswa dari Pelindo Jambi
Program ini fokus pada pembangunan instalasi hidroponik dua tingkat dengan kapasitas 1.216 lubang tanam.
Sistem ini dirancang untuk menghasilkan sayuran segar antara 121,6 kg hingga 145,9 kg per satu kali panen, sehingga berpotensi menjadi unit produksi komersial yang berkelanjutan bagi pesantren.
Baca Juga: Hadiri PKKMB Unja 2024, Edi Purwanto : Mahasiswa adalah Agen Perubahan
Model instalasi yang digunakan dipilih karena efisien lahan, hemat udara, dan mudah dioperasikan oleh pengurus maupun santri.
Selain instalasi pembangunan, tim juga menyelenggarakan Pelatihan Penerapan Teknologi Hidroponik Gully Skala Kecil, untuk membantu pengurus pondok dan santri menggunakan teknologi yang telah diberikan.
Tim Pengabdian juga melaksanakan Pelatihan Pemasaran Produk Sayuran, bekerja sama dengan dosen dari Universitas Bina Nusantara, Hazimi Bimarucci Hazrati Havidz, SE, MBA
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan santri dalam menyusun strategi pemasaran, mengenali segmentasi konsumen, serta mengelola penjualan hasil panen secara profesional.
Pimpinan Ma'had Rizqullah menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan, dan menegaskan bahwa program ini tidak hanya memperkuat kemandirian pangan pesantren, tetapi juga membuka peluang ekonomi berbasis agribisnis bagi para santri.
Melalui integrasi teknologi hidroponik dan pelatihan manajemen pemasaran, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan menghasilkan model pemberdayaan pesantren yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, lembaga pendidikan keagamaan, dan masyarakat. ***
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS