KABAR18.COM - Kerjasama berbagai pihak dan apiknya kerja lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Provinsi Jambi yang dikomandoi Bachyuni Deliansyah berhasil menurunkan luas lahan dan hutan yang terbakar terutama di lahan gambut.
Awal Bachyuni menjabat tahun 2017 lalu jumlah lahan yang terbakar di Provinsi Jambi sekitar 579 Ha. Tahun 2024 ini luas lahan yang terbakar menurun drastis, hanya 119,26 ha. Jauh menurun.
Baca Juga: Karhutla Dan Pentingnya Pemanfaatan Data Tinggi Muka Air Tanah
" Berkat dukungan semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten serta perusahaan swasta dan masyarakat, kebakaran hutan dan lahan bisa kita tekan," ujar mantan PJ Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah.
Keberhasilan ini diakui Asisten Deputi 4/V Kamtibmas Kemenko Polhukam Brigjen, Desman Sujaya Tarigan saat membuka Rakor Analisis Kebijakan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kamis (25/7)
Baca Juga: Danrem Ajak Semua Pihak Aktif Tanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan
"Sistem koordinasi dan penanggulangan Karhutla di Jambi sangat baik. Dengan menjadikan daerah ini percontohan, daerah lain akan belajar dan masalah Karhutla di Indonesia dapat ditangani lebih baik," jelasnya perwira polisi bintang satu itu.
Menurut Desman, keberhasilan Provinsi Jambi dalam menanggulangi kebakaran lahan dan hutan menjadi perhatian Kemenko Polhukam dan akan dipersiapkan menjadi wilayah percontohan di Indonesia.
Disampaikannya dalam kaitan penanggulangan karhutla ditekankan beberapa kewajiban daerah seperti menyusun peraturan daerah, mengoptimalkan peran BPBD sebagai koordinator dan penyiapan dana operasional.
Dirjen Pengendalian Perubahan iklim KLHK yang diwakili Thomas Tandi Bua mengatakan Karhutla sebagian dipengaruhi oleh iklim panas El Nino. Sebelumnya diketahui siklus El Nino terjadi sekali dalam 5 - 7 tahun namun sekarang lebih cepat yaitu 2-3 tahun. " Persiapan dan koordinasi yang baik adalah kunci keberhasilan Provinsi Jambi," jelaskan
Kurniawan Gautama, koordinator perusahaan yang membantu kegiatan penanggulangan Karhutla mengatakan bahwa kesadaran perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara bakar sudah semakin tinggi.
"Namun kontribusi mereka untuk mendukung dana operasional Karhutla masih perlu ditingkatkan." jelasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS