KABAR18.COM - Mohammad Zyad Alshurafa, mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung, berasal dari Gaza, Palestina.
IPK luar biasa 3,8, Mohammad raih dengan perjuangan luar biasa. Mulai dari sulitnya berangkat dari Gaza ke Indonesia, di tengah situasi perang.
Mohammad terlambat masuk kuliah. Dia juga kesulitan adaptasi bahasa. Pertengahan tahun lalu rumah Mohammed hancur terkena serangan militer.
Mohammad kini merantau ke Surabaya, Jawa Timur, untuk magang di Kampus Merdeka senilai 20 SKS.
Dia sedang mengembangkan fitur sistem akademik berbasis awan (siakad cloud), berupa tanda tangan digital untuk perizinan di kampus.
Mohammad berharap kemampuan membuat teknologi digital itu bermanfaat, untuk meningkatkan karirnya, sekaligus memajukan negaranya, Palestina.
Walaupun Palestina sedang dilanda peperangan, Mohammad adalah orang yang percaya bahwa dia tidak boleh tangan di bawah dan bergantung pada bantuan orang lain.
"Nasib Palestina hanya bisa diubah oleh warga Palestina sendiri. Salah satu caranya menguasai ilmu pengetahuan,” kata Mohammad kepada KABAR18.COM, belum lama ini. |DOD
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS