Pasar Modal Indonesia Menguat dan Berintegritas Sepanjang 2025

Pasar Modal Indonesia Menguat dan Berintegritas Sepanjang 2025

Reporter: OJK | Editor: Ulun Nazmi
Pasar Modal Indonesia Menguat dan Berintegritas Sepanjang 2025
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi || OJK

KABAR18.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja Pasar Modal Indonesia tetap solid, berintegritas, dan berdaya tahan sepanjang tahun 2025, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika global seperti ketidakpastian kebijakan moneter, tensi geopolitik, serta tekanan dan sentimen perdagangan pada awal tahun.

Ketahanan pasar tersebut tercermin dari penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pertumbuhan kapitalisasi pasar, peningkatan aktivitas transaksi dan penghimpunan dana, serta lonjakan jumlah investor domestik, khususnya dari kalangan generasi muda.

Baca Juga: OJK Gelar Forum SPI, Dorong Peningkatan Tata Kelola yang Baik dan Berkelanjutan di Sektor Jasa Keuangan

Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam sambutannya pada acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Selasa.

Inarno menegaskan bahwa capaian positif tersebut merupakan hasil kolaborasi erat antara OJK, Self-Regulatory Organization (SRO), pelaku industri, serta seluruh pemangku kepentingan Pasar Modal Indonesia.

Baca Juga: BI dan OJK Luncurkan Hackathon 2025

“Pasar Modal Indonesia menunjukkan resiliensi dan daya saing yang semakin menguat. Berbagai tantangan telah menguji ketangguhan kita dalam mendorong pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan dan memperkokoh fondasi pasar modal ke depan. Capaian ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil kerja keras, sinergi, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Inarno.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, jajaran direksi dan komisaris SRO, serta perwakilan pimpinan pelaku industri pasar modal.
Capaian Kinerja Pasar per 29 Desember 2025
Dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Eddy Manindo Harahap memaparkan kinerja pasar modal hingga 19 Desember 2025.
IHSG tercatat tumbuh 22,10 persen year to date (ytd) dan ditutup pada level 8.644,26, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.810 triliun atau tumbuh 28,16 persen ytd. Capaian tersebut melampaui target Roadmap Pasar Modal dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dengan rasio kapitalisasi pasar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2024 sebesar 71,41 persen.
Di pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 12,10 persen ytd ke level 440,19. Industri pengelolaan investasi mencatat dana kelolaan sebesar Rp1.039 triliun, tumbuh 24,16 persen ytd.

Baca Juga: Pentingnya Kolaborasi dengan Media Massa Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

Penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp268,14 triliun dari 210 penawaran umum, yang terdiri atas 18 emiten saham baru dan 2 emiten EBUS, melampaui target sebesar Rp220 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) tercatat sebesar Rp1,808 triliun secara akumulatif dari 968 penerbit.
Pada perdagangan karbon, volume transaksi akumulatif sejak 26 September 2023 hingga 29 Desember 2025 mencapai 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen dengan nilai transaksi sebesar Rp80,75 miliar. Perdagangan ini diikuti oleh 150 perusahaan, dengan ketersediaan unit karbon mencapai 2,67 juta ton CO₂ ekuivalen.

Pertumbuhan investor ritel juga mencetak rekor baru. Sepanjang 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) bertambah 5,34 juta investor baru, sehingga total SID mencapai 20,2 juta, dengan 79 persen didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun. Hal ini menegaskan semakin kuatnya inklusi dan pendalaman basis investor domestik.

Penguatan Integritas Pasar
Dalam rangka menjaga integritas pasar, sepanjang 2025 OJK telah melaksanakan 219 pemeriksaan teknis dan 155 pemeriksaan khusus terhadap dugaan pelanggaran, dengan 116 kasus terkait transaksi saham.
OJK menjatuhkan 120 sanksi administratif kasus pelanggaran, 1.180 sanksi atas keterlambatan penyampaian laporan, serta 65 sanksi non-kasus lainnya, yang meliputi 6 pencabutan izin, 6 perintah tertulis, dan 329 peringatan tertulis, dengan total denda administratif mencapai Rp123,3 miliar.

Regulasi dan Transformasi 2025
Sepanjang 2025, OJK menerbitkan 10 Peraturan OJK (POJK) serta 6 SEOJK/PADK, antara lain POJK 1/2025 tentang Derivatif Keuangan Berbasis Efek sebagai tonggak pengawasan derivatif, POJK 9/2025 tentang Dematerialisasi Efek Ekuitas dan Aset Tidak Diklaim, serta POJK 15/2025 mengenai pemeringkatan Reksa Dana dan Manajer Investasi berbasis rating dan ranking.

OJK juga meluncurkan buku “Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan” pada 15 Juli 2025 sebagai rujukan bagi industri dan masyarakat dalam memperkuat ekosistem ekonomi hijau. Integrasi layanan turut dilakukan melalui penyatuan sistem SPRINT OJK dan SPEK KSEI untuk pendaftaran Reksa Dana, guna mewujudkan proses perizinan yang lebih cepat, akurat, dan terpusat.

Agenda Strategis 2026
Memasuki tahun 2026, OJK menetapkan empat agenda strategis utama, yaitu:
Pendalaman pasar, melalui penguatan sisi supply, demand, serta infrastruktur pengawasan.
Peningkatan integritas pasar, melalui efektivitas penegakan sanksi dan peningkatan kualitas Emiten.

Penguatan kelembagaan Perusahaan Efek dan Manajer Investasi, khususnya pada ketahanan siber dan pengendalian internal.

Pengembangan keuangan berkelanjutan, melalui perluasan pengguna jasa bursa karbon serta penyusunan roadmap keberlanjutan 2026–2030.
OJK bersama SRO mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mendukung program strategis nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya