Kemendikbudristek Luncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar

| Editor: Doddi Irawan
Kemendikbudristek Luncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar



KABAR18.COM - Masa pandemi covid-19, krisis pembelajaran menjadikan pendidikan semakin tertinggal. Pembelajaran menghilang (learning loss) dan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi meningkat.





Untuk memulihkan pembelajaran pasca pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 15, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.





Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menekankan pentingnya penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat).





“Penyederhanaan kurikulum darurat ini efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19,” ujarnya saat peluncuran Merdeka Belajar Episode 15, Jumat, 11 Februari 2022.





Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus, kata Nadiem, semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif.





Arah perubahan kurikulum yang termuat dalam Merdeka Belajar Episode 15 adalah struktur kurikulum yang lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial, memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.





"Juga ada aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik," kata Nadiem secara virtual.





Nadiem menyebutkan, dalam pemulihan pembelajaran saat ini, satuan pendidikan diberi kebebasan menentukan tiga kurikulum yang akan dipilih. Tidak dipaksakan.





Pilihan pertama, Kurikulum 2013 secara penuh. Kedua, Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan. Dan ketiga, Kurikulum Merdeka.





“Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahapan kesiapan dirinya menggunakan Kurikulum Merdeka,” ujar Nadiem.





Nadiem mengajak semua pihak bergerak bersama mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia.





“Ayo unduh platform Merdeka Mengajar dan pelajari lebih dalam. Ambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka,” tandasnya.





Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mendukung penuh langkah Kemendikbudristek yang akan melaksanakan kebijakan itu mulai tahun 2022, sebagai upaya pemulihan pembelajaran.





“Saya yakin kurikulum ini mampu mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar,” tutur Yaqut.





Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyambut baik hadirnya Kurikulum Merdeka.





Menurutnya, ini merupakan transformasi pembelajaran yang penting, bukan saja menghadapi pendidikan pasca pandemi, tapi juga menghadapi situasi dunia yang terus berubah sesuai perkembangan zaman.





“Setiap anak itu unik. Pendekatan yang holistik fleksibel dan fokus pada kompetensi anak adalah kunci untuk mengembangkan anak secara maksimal, demi cita-cita yang ingin mereka raih,” ujar Hetifah. |DOD





Sumber : Humas Kemendikbudristek


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya