Kolaborasi PHE ONWJ dan Elnusa Perkuat Pesisir Karawang: Tanam Harapan, Tumbuhkan Generasi Peduli Bumi

Kolaborasi PHE ONWJ dan Elnusa Perkuat Pesisir Karawang: Tanam Harapan, Tumbuhkan Generasi Peduli Bumi

Reporter: Rel | Editor: Admin
Kolaborasi PHE ONWJ dan Elnusa Perkuat Pesisir Karawang: Tanam Harapan, Tumbuhkan Generasi Peduli Bumi
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menggandeng PT Elnusa Tbk menggelar aksi penanaman 5.600 bibit mangrove dan bersih-bersih pantai Pasir Putih, Krawang(dok phr)

KABAR18.COM - Di tepian Pantai Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, semangat kolaborasi berpadu dengan deru ombak Laut Jawa. Di lokasi yang menjadi "sabuk pengaman" pesisir utara tersebut, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java ( PHE ONWJ) menggandeng PT Elnusa Tbk menggelar aksi pemulihan ekosistem melalui penanaman 5.600 bibit mangrove dan bersih-bersih pantai di Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove (PRPM) Pasir Putih, pada 27 November 2025.

Puluhan relawan dari dua entitas Pertamina tersebut membaur tanpa sekat dengan 55 siswa SDN 1 Sukajaya. Kaki mereka terbenam dalam lumpur, tangan-tangan mereka sibuk menancapkan bibit mangrove satu demi satu, serta memunguti sampah plastik yang terdampar. Hasilnya, 215 kg sampah plastik berhasil dibersihkan. Pemandangan ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan simbol estafet kepedulian lintas generasi untuk menjaga bumi.

Baca Juga: Temuan Ladang Migas "Bigfish" dari PHE, Paparkan Dalam Media Gathering di Lombok.

Area penanaman tersebut memiliki sejarah panjang perjuangan melawan abrasi. Melalui program unggulan "Jam Pasir" (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir) yang diinisiasi PHE ONWJ, kawasan Pasir Putih yang dulunya kritis kini telah bertransformasi. Sejak beberapa tahun terakhir, program Jam Pasir tidak hanya berhasil menahan laju abrasi melalui teknologi pemecah ombak (Appostraps) dan reboisasi, tetapi juga menghidupkan nadi ekonomi warga melalui ekowisata dan produk olahan mangrove. Penanaman 5.600 bibit kali ini merupakan ikhtiar lanjutan untuk mempertebal benteng hijau tersebut.

Vice President HSSE Elnusa Ramon Arias Pili, dalam sambutannya menegaskan makna mendalam dari kegiatan ini. “Menanam mangrove bukan hanya menanam pohon. Kita sedang menanam harapan, harapan bahwa pesisir akan tetap terlindungi, harapan bahwa generasi muda tumbuh dengan kesadaran lingkungan, dan harapan bahwa bumi yang kita tinggali hari ini dapat diwariskan dalam keadaan lebih baik,” kata Ramon.

Baca Juga: Jelang Hari Pers Nasional, Pertamina Hulu Energi Gelar Media Gathering

Keterlibatan anak-anak sekolah dasar menjadi sorotan utama. Mereka belajar bahwa mangrove bukan hanya pohon, melainkan benteng alami pelindung pesisir, rumah bagi biota laut, dan penyerap karbon yang efektif. Aksi bersih pantai yang berhasil mengumpulkan lebih dari dua kuintal sampah plastik juga menjadi pengingat visual bagi mereka tentang ancaman nyata terhadap ekosistem laut.

Manager Communication, Relations, & CID Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Pinto Budi Bowo Laksono, menjelaskan urgensi edukasi dini ini. "Mengapa kami melibatkan anak-anak SD? Karena mereka adalah tunas bangsa yang akan memegang tongkat estafet Menuju Indonesia Emas 2045. Membekali mereka dengan literasi kebencanaan dan wawasan lingkungan adalah cara kami membangun ketangguhan masyarakat pesisir," tegas Pinto.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi, PHE Catatkan Kinerja Optimal di Tahun 2023, Produksi Migas Naik

Kegiatan kolaboratif ini tidak hanya berhenti pada tataran lokal, tetapi juga menyentuh aspek strategis nasional dan global. Pinto menegaskan bahwa langkah tersebut selaras dengan visi pemerintahan dalam Asta Cita, yang menekankan pentingnya swasembada pangan dan ekonomi hijau.

"Ekosistem mangrove yang sehat adalah inkubator alami bagi ikan dan kepiting, yang menjadi tumpuan ekonomi nelayan serta fondasi ketahanan pangan nasional. Apa yang kita tanam sekarang, buahnya akan dinikmati masyarakat sebagai sumber pangan dan penghidupan yang berkelanjutan," ujar Pinto.

Lebih jauh, inisiatif ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Poin 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, Poin 14 mengenai Ekosistem Laut, dan Poin 15 tentang Ekosistem Daratan.

Ramon menambahkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang angka atau target, melainkan tentang manusia. "Tentang bagaimana kita saling menguatkan, mengajak, dan menginspirasi untuk menjaga bumi bersama. Melalui kolaborasi antara perusahaan, komunitas lokal, sekolah, dan relawan, kita membuktikan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama," tambahnya.

Sinergi PHE ONWJ dan Elnusa hari ini menjadi bukti nyata semangat 'One Pertamina' yang turun langsung menyentuh akar masalah di pesisir. "Penanaman 5.600 mangrove tersebut merupakan investasi jangka panjang. Sebuah ikhtiar kita untuk memastikan bahwa anak cucu di Sukajaya tidak mewarisi pesisir yang rusak, melainkan ekosistem yang pulih dan mampu menghidupi mereka," tutup Pinto.

Program Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Jam Pasir) adalah inisiatif CSR unggulan PHE ONWJ yang berfokus pada penanganan abrasi terintegrasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir Karawang. Program tersebut mengombinasikan pelestarian lingkungan (penanaman mangrove dan alat pemecah ombak) dengan pengembangan kawasan eduwisata serta pemberdayaan UMKM olahan mangrove.


INFORMASI UMUM
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.

Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.

Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.



IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya