Al-Quds: Kota Suci yang Terkoyak
Berbeda dengan Madinah yang damai, al-Quds (Yerusalem), Palestina umumnya menghadapi situasi yang sangat berbeda. Kota ini, yang juga dikenal sebagai tempat suci bagi tiga agama besar—Islam, Yahudi, dan Kristen—telah menjadi pusat konflik politik dan agama selama berabad-abad. Dalam Islam, al-Quds adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam (Isra’ Mi’raj) dan di mana berdiri Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Baca Juga: Keutamaan Umroh di Bulan Ramadan dan Nikmatnya Berbuka di Madinah
Namun, al-Quds telah menjadi simbol dari perjuangan panjang rakyat Palestina yang terusir dari tanah mereka. Sejak pendirian negara Israel pada tahun 1948, konflik antara Israel dan Palestina tidak pernah benar-benar berakhir. Pengusiran, pendudukan, penjajahan dan pembatasan yang ketat terhadap warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat telah memicu berbagai ketegangan dan kekerasan yang berkepanjangan hingga ketika ini. Dan hampir semua tidak dapat memastikan kapan akan berakhir. Yang pasti agenda genosida dan penghapusan generasi pewaris Palestina oleh rezim zionis masih terus berlanjut.
Nasib Palestina: Sebuah Harapan untuk Masa Depan
Baca Juga: Era Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama, DPR : Masalah Haji Terus Berulang Setiap Tahun.
Nasib Palestina, khususnya al-Quds, masih menjadi isu yang kompleks dan belum terselesaikan. Berbagai upaya perdamaian telah dilakukan, baik melalui perundingan bilateral maupun mediasi internasional, namun solusi yang adil dan permanen masih jauh dari kenyataan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS