KABAR18.COM - Menurut salah seorang Pendiri PAN Provinsi Jambi, Nasroel Yasier, Pilkada Tanjabtim kali ini sangat menarik dan menjadi penentu perubahan fundamental demokrasi di Tanjabtim. Pasalnya, PAN sudah mendominasi kekuatan politik di daerah itu sejak dua dekade lalu.
Nasroel mantan wartawan ini mengungkap bahwa dominasi PAN di Tanjabtim sudah berlangsung sejak pemilu 2004. Saat itu PAN menjelma merebut kantung - kantung Golkar. Dari dua kursi PAN kemudian melesat jadi 13 kursi. Menyalip Golkar yang sebelumnya 15 kursi tersisa hanya tujuh kursi.
Baca Juga: Dilla Hich Optimis Menang Didukung PAN dan Didukung Romi..?
Kekuatan PAN kian mantap di pemilu - pemilu berikutnya. Sejumlah partai bahkan sempat hilang timbul di DPRD Tanjabtim. Dominasi kekuasaan PAN terus membesar hingga puncaknya di pemilu 2019 dengan 17 kursi.
Hal itu bisa terjadi karena bersatunya kekuatan mayoritas legislatif dan eksekutif sebagai penopang PAN. Semua perangkat mulai birokrat kabupaten, kecamatan hingga desa di bawah di refresentasikan sebagai wujud lain PAN.
Baca Juga: Usai Kawal Laga Timnas di Qatar, Andre Rosiade Gerindra Terima Dilla Hich di Senayan
Namun kini semua berubah. Mesin - mesin penggerak PAN itu sudah berputar arah. Birokrasi baik di kabupaten, di kecamatan maupun para kades yang mengendalikan desa tak lagi dikuasai PAN. Mereka memilih berdiri bersama Romi Hariyanto, ketua DPD PAN sekaligus bupati Tanjabtim yang tak didukung PAN dalam kontestasi Pilkada gubernur Jambi. PAN melabuhkan dukungannya kepada Alharis - Abdullah Sani.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS