Polisi Periksa Mertua dan Istri Pengeroyok Anggota DPRD Jambi

Polisi Periksa Mertua dan Istri Pengeroyok Anggota DPRD Jambi

Reporter: Rel- | Editor: Ulun Nazmi
Polisi Periksa Mertua dan Istri Pengeroyok Anggota DPRD Jambi
Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi || Dok Rel

KABAR18.COM - Satreskrim Polresta Jambi telah memeriksa para terduga pelaku pengeroyokan terhadap MRRU, anggota DPRD Provinsi Jambi. 

Pemeriksaan berlangsung di Unit PPA Polresta Jambi. Pihak Polresta membenarkan adanya pemeriksaan para terduga pelaku tersebut. 

Baca Juga: Reses ke Parit Pudin, Rendra Akomodir Curhat Warga

"Ya benar, sudah diambil keterangan oleh pihak penyidik. (Para terlapor) udah diperiksa," Ujar Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar melalui Kasi Humas, Ipda Deddy Haryadi,Kamis (30/1/2025).

Asal tahu saja, MRRU korban dugaan tindak pidana brutal oleh mertuanya berinisial IY, juga merupakan pensiunan ASN Guru BK SMPN 1 Kota Jambi. Bersama istri, Z, dan anaknya WIP (istri MRRU). 

Baca Juga: Belasan Kelompok  Geng Motor  Dibekuk

WIP sendiri adalah ASN dokter gigi di RSUD Ahmad Rifin Muaro Jambi. Video dari kejadian tersebut tersebar di media sosial, memperlihatkan betapa brutalnya kekerasan yang dialami oleh MRRU, yang telah tidak tinggal serumah dengan WIP. Terjadi pada Kamis lalu, sekitar jam 3 sore, 9 Januari 2025, di perumahan Aurduri, Kota Jambi.  

Berawal dari kehadiran MRRU ke rumah itu disertai dengan kue dan susu, menunjukkan niatnya yang datang baik dan penuh kedamaian. Datang dengan tujuan untuk bertemu putranya yang berusia 4 tahun setelah dua bulan terpisah.  

Baca Juga: Anggota DPRD Provinsi Jambi Dikeroyok Mertua dan Isteri, Polisi Diharapkan Serius Menangani Kasus ini !!!!!

Ketika sampai, ia bertemu dengan IY dan langsung mengucapkan Assalamu'alaikum disertai menyampaikan tujuannya untuk melihat putranya. Ia disuruh menunggu di toko baju milik Z. 

Setelah diizinkan masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan putrana, mereka bermain bersama di dalam toko baju itu. 

"Saya diizinkan masuk oleh IY ke dalam toko. Setelah dipersilahkan masuk tepat di dalam kamar WIP, anak saya melihat langsung berlari ke saya dan memeluk. Lalu saya pun menggendong, dan berbisik kepada saya: Ba, tolong ER Ba,"

Saat bermain, WIP selalu memegangi kaki putra mereka sehingga MRRU merasa tidak nyaman hingga menegur WIP, mengingat momen berharga ini sudah lama dinantikannya. 

"Saya akan berangkat umroh pada tanggal 19 Januari 2025, saya sudah 2 bulan tidak bertemu dengan anak saya, maka saya datang untuk mengunjungi anak saya dengan membawa kue dan susu kesukaannya," ujarnya dihadapan puluhan wartawan dan penggiat media sosial di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu lalu, 15 Januari 2025.

Terjadi cekcok mulut keduanya dan tarik menarik memperebutkan anak. Yang kemudian disusul dengan tindakan kekerasan fisik oleh IY dan Z merupakan mertua, yang ikut campur tangan untuk merebut anak tersebut. 

Peristiwa ini memicu kerumunan warga yang menyaksikan kekerasan tersebut. Akibat pengeroyokan, MRRU harus menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mattaher Jambi karena mengalami luka-luka memar di tengkuk, lecet di punggung, luka di punggung diduga oleh benda tajam, serta luka bekas gigitan di lengan, hingga merobek bajunya. 

"Saya tidak melakukan perlawanan apapun," katanya.

Kedatangan dia sengaja meminta saudaranya bernama Salam untuk menemani, mengingat ia pernah dikejar menggunakan pisau oleh adik kandung WIP berinisial A tanpa alasan yang jelas. Sayang, A tidak ditindak secara tegas. Laporan ini dihentikan oleh pihak Kepolisian Sektor Telanaipura. 

"Saya ingin menggendong dan bermain dengan anak saya, sebelum berangkat umroh. Saya malah dikeroyok oleh saudari WIP, ibu dan ayahnya, serta para bodyguard sekaligus tetangga dari WIP yang sebenarnya tidak mengetahui asal muasal keributan kami, sampai terjadi tarik menarik yang dilakukan oleh saya dan WIP. Saya tidak melakukan perlawanan apapun, saya hanya fokus kepada ER karena posisi ER dalam pelukan saya, saudari WIP hanya berusaha bagaimana ER tetap bisa berada dalam penguasanya," ucapnya lagi. 

Ia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan psikolog di Jakarta, putranya mengalami traumatis sejak tinggal bersama WIP karena merasa tertekan. Ia turut memperlihatkan ketika putranya diambil paksa dari tangan pangkuan ibu MRRU di Jakarta. 

Ia berharap agar polisi dapat mengusut laporannya dengan serius. Dengan bukti-bukti yang telah ditunjukan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya