KABAR18.COM - Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Muhamad Ihsan, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini diambil Ihsan setelah merenung mendalam atas permasalahan internal yang menimpa organisasi terkait kerjasama dengan FH BUMN mengenai Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI 2023/2024 di 10 provinsi.
Dalam surat pengunduran dirinya per tanggal 31 Mei 2024, yang disampaikan kepada Ketua PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Ihsan menjelaskan dua alasan utama yang mendorongnya mengambil langkah ini.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi UKW PWI, BPK Harus Periksa Meneg BUMN dan Ketum PWI Pusat
Beberapa waktu belakangan ini, organisasi PWI Pusat dihantam permasalahan internal terkait kerjasama FH BUMN dengan PWI mengenai Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI 2023/2024 di 10 Provinsi.
"Bahkan atas permasalahan tersebut saya dijatuhi sanksi sebagaimana SK Dewan Kehormatan No. 22/IV/DK/PWI-P/SK-SR/2024 tanggal 16 April 2024. Saya menghormatinya sebagai bagian dari menjunjung tinggi organisasi PWI Pusat dengan menempatkan PWI Pusat di atas kepentingan yang lainnya." tulisnya.
Baca Juga: UKW dan SJI PWI Hanya Satu Box Cerutu Dalam Pusaran BUMN Gate !!!!!!
Saat ini ada dua hal utama yang ingin saya sampaikan :
1. Saya ingin berkonsentrasi mengurus bisnis saya demi tanggung jawab saya terhadap ratusan karyawan yang bernaung di dalamnya, yang sangat terpengaruh akibat masalah ini.
2. Saya menyadari ada dugaan kelalaian administrasi yang saya lakukan terkait pencairan keuangan, karena pada dasarnya saya hanya menjalankan kegiatan organisasi normal, sesuai dengan klarifikasi saya di Surat Klarifikasi tertanggal 25 April 2024 serta Surat Klarifikasi tertanggal 8 Mei 2024 kepada Dewan Kehormatan.
Dengan memperhatikan keadaan di atas, dan dari renungan mendalam yang saya lakukan, sebagai manusia tidak luput dari tindakan khilaf atau lalai, saya berpendapat bahwa akan sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas saya sebagai Wabendum untuk kedepannya.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Wabendum PWI Pusat terhitung sejak surat ini saya tandatangani.
Atas bantuan dan dukungan Ketua PWI Pusat dan jajaran selama ini, saya ucapkan terima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan- kekurangan selama saya menjabat sebagai Wabendum PWI Pusat.
Kedepan jika masih memerlukan bantuan saya terkait PWI, jangan sungkan untuk menghubungi saya karena saya ingin silaturahmi tetap terjaga. Prinsip "satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit" sangat saya pegang betul.
Harapannya semua permasalahan ini selesai secara kekeluargaan, tertarik saya mengutip salah satu falsafah jawa "menang tanpa ngasorake" atau menang tanpa merendahkan. Harapan saya keluarga besar PWI Pusat bersatu kembali dan menepikan semua ego.
Demikian surat ini saya sampaikan. Atas perhatian, atensi dan bimbingannya saya haturkan terima kasih.****
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS