15 Ribu Lebih Warga Kabupaten Agam Masih Mengungsi, Rumah Rusak Berat 465 Unit, Rusak Sedang 188 Unit dan Rusak Ringan 406 Unit.

15 Ribu Lebih Warga Kabupaten Agam Masih Mengungsi, Rumah rusak berat 465 Unit, Rusak Sedang 188 Unit dan Rusak Ringan 406 Unit.

Reporter: Rel bnpb | Editor: Admin
15 Ribu Lebih Warga Kabupaten Agam Masih Mengungsi, Rumah Rusak Berat 465 Unit, Rusak Sedang 188 Unit dan Rusak Ringan 406 Unit.
Perbaikan infrastruktur jembatan yang putus diterjang banjir di Kabupaten Agam, Rabu (3/12). (Dok BNPB)

KABAR18.COM - Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengakibatkan lebih dari 15.300 warga mengungsi hingga hari ini, Rabu (2/12). Rumah rusak berat 465 unit, rusak sedang 188 unit, rusak ringan 406 unit.

"Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat, khususnya pelayanan warga terdampak." Jelas Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Data BPBD Kabupaten Agam, pada Selasa (3/12), pukul 20.00 WIB, sebaran pengungsian terdapat di tujuh kecamatan.

Populasi pengungsi teridentifikasi berjumlah 15.307 jiwa, dengan rincian di Kecamatan Tanjung Raya 9.198 jiwa, Malalak 2.419 jiwa, Palembayan 1.511 jiwa, Tanjung Mutiara 901 jiwa, IV Koto 778 jiwa, Ampek Nagari 400 jiwa dan Palupuh 100 orang. BPBD mengaktifkan pos komando (posko) yang berlokasi di balairung rumah dinas Bupati Agam.

Baca Juga: Bencana Longsor dan Galodo di Sumbar, 9 Meninggal Dunia, Ratusan Rumah dan Fasilitas Umum Rusak Berat dan Ringan.

Sedangkan untuk memobilisasi sumber daya agar penanganan darurat berjalan optimal, posko mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan. Sebagian besar pos lapangan berlokasi di kantor kecamatan.

Pemenuhan kebutuhan makan dan minum warga di pengungsian, posko telah mengoperasikan dapur umum sebanyak 26 titik. Dapur umum berupa mobil dapur umum maupun tenda dan rumah warga.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Bencana Longsor dan Galodo di Sumbar Terus Bertambah Menjadi 15 Orang dan 17 Luka Berat/Ringan.

Pendistribusian lewat udara terus dikerahkan untuk membantu dapur umum dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para pengungsi, khususnya di titik-titik yang masih terisolir.

Sementara itu, data kerugian material di Kabupaten Agam per Selasa (2/12), pukul 20.00 WIB, rumah rusak berat 465 unit, rusak sedang 188 unit, rusak ringan 406 unit. Sedangkan infrastruktur publik rusak di antaranya jembatan 10 titik, jalan rusak 25 titik, jaringan air 6.780 meter dan fasilitas pendidikan 102 unit. BPBD masih melakukan pendataan dan pendetailan data di lapangan. 

Baca Juga: Cafe Xakapa Lenyap Disapu Banjir dan Longsor di Lembah Anai, Sumbar. Kapan Anda Terakhir Ke Sana..?

Perbaikan Darurat

Sampai dengan hari ini, Rabu (3/12), pemerintah daerah Agam terus mengupayakan perbaikan infrastruktur darurat, seperti jalan dan jembatan yang putus. Sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk perbaikan, dengan tujuan distribusi bantuan, pengerahan alat berat dan mobilisasi warga.

Pemerintah kabupaten dan BNPB mengerahkan 10 alat berat untuk memperbaiki akses, yang ditempatkan di Kecamatan Tanjung Raya, Matur, Malalak, Ampek Nagari, IV Koto dan Lubuk Basung. Di wilayah ini, lima berat akan ditambahkan untuk mempercepat penanganan, seperti 3 unit bantuan dari United Tractor, Zipur dan Kota Payakumbuh masing-masing 1 unit.

Sedangkan komunikasi, jaringan komunikasi di Agam mendapatkan dukungan dari Komdigi. Tiga titik terpasang peralatan komunikasi, seperti di Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kec. Malalak, Posko Tim Koto Alam, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan dan Posko Utama BPBD di balairung rumah dinas Bupati, Kecamatan Lubuk Basung.

Sebanyak 3 kecamatan di Kabupaten Agam yang tidak terdampak secara signifikan, di antaranya Kecamatan Sungai Pua, Candung dan Ampek Angkat.

 

 


         

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya