KABAR18. COM - Warga Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk bersama organisasi masyarakat Jaringan dan Gerakan untuk Aspirasi Rakyat (JAGUAR) meminta Gubernur Jambi menutup akses jalur sungai yang di lalui tongkang batu bara.
Pasalnya warga dan peternak ikan kerambah yang berada di bantaran Sungai Batanghari sangat dirugikan sejak di bukanya akses jalur batu bara lewat sungai ini.
Baca Juga: Warga Tolak Stockpile Batu Bara Dekat Perumahan Aurduri
Ikan dalam kerambah mengalami stres akibat gelombang besar yang ditimbulkan efek lewatnya tongkang dan kapal yang mengangkut batu bara tersebut.
Iwan kordinator lapangan ormas Jaguar mengatakan warga yang khususnya menggantungkan mata pencarian ikan kerambah sangat merasakan dampak negatifnya, meminta agar Gubernur Jambi memperhatikan nasib petani kerambah.
Baca Juga: YLKI Jambi Tolak Keras Stockpile Batu Bara Dekat Perumahan Aurduri
" Kita minta gubernur dan PPTB bertanggung jawab, jika permintaan kami tidak di indahkan dan solusi dampak pada kerambah ikan, kami sangat terpaksa menutup akses jalur sungai denga cara sendiri," tegasnya.
Sementara itu salah satu petani kerambah yang kerap di sapa Rahman membenarkan efek dari tongkang angkutan batu bara dimana air menimbulkan gelombang yang membuat stres ikan sehingga ikan tidak mau makan akibatnya bisa terjadi kematian secara serentak. Ini menimbulkan kerugian besar terlebih lagi ikan yang mendekati massa panen tiba tiba mendadak mati. " Kami minta pak gubernur melihat derita kami efek dibukanya jalur sungai sebagai aktivitas batu bara," ujarnya.
Baca Juga: Tolak Stockpile Batu Bara, Forum RT Surati Lurah Aur Kenali
Lebih lanjut efek kondisi air yang biasa tenang mendadak ada gelombang besar, pertumbuhan ikan tidak bisa mencapai maksimal ketentuan waktu untuk panen,lagian ikan terlihat kecil tidak seperti biasa.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS