Salah satu tujuan utama dari pembangunan Islamic Centre adalah menciptakan tempat yang mampu mengakomodasi kegiatan ibadah dan pembelajaran dengan suasana yang penuh kedamaian.
Namun, desain arsitektur yang terburu-buru dan terkesan asal-asalan mengabaikan elemen-elemen penting yang dapat mendukung atmosfer spiritual yang damai. Ini jelas merusak esensi dari sebuah pusat Islam yang ideal, yang seharusnya mengutamakan nilai-nilai kedamaian, ketenangan, dan keteguhan iman.
Baca Juga: Al Haris PHP Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Soal Lokasi Sport Center.
4. Pengelolaan Sumber Daya yang Tidak Efisien
Penggunaan sumber daya yang tidak efisien, baik dari material bangunan yang kurang berkualitas hingga ketidakterapan prinsip ramah lingkungan dan konsep bangunan hijau, menjadi bukti betapa buruknya pengelolaan proyek ini.
Dari panel surya yang tidak dimanfaatkan hingga sistem pengolahan air hujan yang kurang optimal, semua ini mengarah pada pemborosan yang berisiko meningkatkan biaya operasional jangka panjang dan menggerogoti anggaran masyarakat.
Pembangunan seperti ini jelas merugikan umat, karena mengalihkan dana yang seharusnya bisa digunakan untuk program pemberdayaan umat lainnya.
Baca Juga: Jejak Digital Al Haris Mengerikan Dari Tuduhan Selingkuh Hingga PHP...?
5. Ketidakberagaman Layanan dan Aktivitas
Islamic Centre yang ideal seharusnya menawarkan berbagai layanan yang tidak hanya terbatas pada kegiatan ibadah, tetapi juga pengembangan keterampilan, pendidikan agama, hingga pelayanan sosial seperti pusat kesehatan dan penyuluhan.
Namun, dengan perencanaan yang krang komprehensif, fasilitas yang ada tidak mencakup banyak kebutuhan umat. Ini mengurangi dampak positif yang seharusnya bisa diberikan kepada masyarakat, padahal pusat seperti ini bisa menjadi tempat yang sangat bermanfaat jika direncanakan dan dikelola dengan baik.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS