Islamic Centre seharusnya menjadi tempat yang mudah diakses oleh semua kalangan. Baik dari sisi lokasi yang strategis maupun desain yang ramah disabilitas. Namun, ketidakpedulian terhadap aspek aksesibilitas ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan ini tidak memperhitungkan kenyamanan dan kebutuhan umat secara keseluruhan.
Tanpa perhatian terhadap detail-detail ini, Islamic Centre hanya akan menjadi tempat yang sulit dijangkau dan tidak ramah bagi banyak kalangan, terutama yang membutuhkan akses khusus.
Baca Juga: Al Haris PHP Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Soal Lokasi Sport Center.
7. Kemandirian Ekonomi yang Tidak Terwujud
Sebuah Islamic Centre yang berhasil seharusnya tidak hanya bergantung pada dana pemerintah dan sumbangan, melainkan juga memiliki sumber daya ekonomi mandiri, seperti toko, kantin, atau lembaga keuangan syariah yang bisa mendukung operasionalnya.
Namun, kemandirian ekonomi tampaknya bukan menjadi prioritas dalam proyek ini. Tanpa upaya untuk menciptakan sumber pendapatan jangka panjang, Islamic Centre Jambi akan terus bergantung pada dana pemerintah, yang menjadikannya rentan terhadap ketidakpastian finansial di masa depan.
8. Keamanan dan Kenyamanan yang Terancam
Baca Juga: Jejak Digital Al Haris Mengerikan Dari Tuduhan Selingkuh Hingga PHP...?
Keamanan dan kenyamanan adalah aspek yang sangat penting bagi setiap fasilitas umum, terlebih bagi sebuah pusat keagamaan. Dengan kualitas bangunan yang diragukan dan proses pembangunan yang terburu-buru, potensi terjadinya kerusakan atau kecelakaan tentu sangat besar.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS