Jambi dan Kurikulum Gambut

BEBERAPA hari lalu, Al Haris, Gubernur Jambi, menghadiri launching kurikulum  Pendidikan Lingkungan Gambut sebagai materi muatan lokal (mulok) pada SMA dan SMK di Provinsi Jambi.

Reporter: - | Editor: Doddi Irawan
Jambi dan Kurikulum Gambut
Musri Nauli

Oleh : Musri Nauli

BEBERAPA hari lalu, Al Haris, Gubernur Jambi, menghadiri launching kurikulum   Pendidikan Lingkungan Gambut sebagai materi muatan lokal (mulok) pada SMA dan SMK di Provinsi Jambi. 

Baca Juga: BRGM Kembali Bangun Sekat Kanal dan Sumur Bor di Tanjabtim

Peristiwa ini penting disebabkan baru di Indonesia. Provinsi Jambi menjadi “pioneer” mendorong materi gambut di kurikulum tingkat pendidikan atas. 

Memang gambut dan Jambi tidak dapat dipisahkan. Kebakaran massif 2013, 2015 dan 2019 membuat dan menimbulkan trauma di masyarakat Jambi. 

Baca Juga: Pemprov Jambi dan Dinamika Persoalan Batubara 2010 - 2024

Selain upaya antisipasi dengan mempersiapkan apel akbar kesiapan bulan April kemarin, memastikan tidak terjadinya kebakaran, mendorong dan memasukkan kurikulum di sekolah merupakan salah satu strategi dan ide yang cukup brilian. 

Tidak dapat dipungkiri, sejak 2016, Badan Restorasi Gambut (kemudian menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jambi terus menggalang dukungan dari berbagai pihak. 

Salah satu ide brilian sekaligus Jambi sebagai “pioneer” merupakan proses yang panjang. 

Proses ini penguatan pemahaman bersama, identifikasi kebutuhan, pengembangan kurikulum, penyusunan modul, evaluasi, bimbingan teknis guru, pengesahan dan implementasi kegiatan launching kurikulum Pendidikan Lingkungan Gambut sebagai materi mulok pada SMA dan SMK di Provinsi Jambi.

Provinsi Jambi dipilih sebagai provinsi pelopor muatan lokal gambut terintegrasi dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila. 

Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Gambut ini terdiri dari dua fase. Fase E (kelas X) dan Fase F (kelas XI dan XII) untuk SMA dan SMK. 

Implementasi modul ini dilaksanakan pada pembelajaran kurikuler dengan mengintegrasikan materi gambut ke dalam tema projek Gaya Hidup Berkelanjutan.

Diharapkan kurikulum muatan lokal gambut dapat diimplementasikan pendidikan lingkungan gambut ke dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka. 

Selain itu juga bertujuan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap ekosistem gambut dan membentuk karakter peduli ekosistem gambut peserta.

Diharapkan dengan menerapkan muatan lokal gambut ini, dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap ekosistem gambut dan membentuk karakter peduli ekosistem gambut peserta.

BRGM dan Pemerintah Provinsi Jambi kemudian mendorong menjadi bahan teknis di sekolah tingkat atas. 

Selain dapat memberikan bekal kepada anak didik, juga mengangkat pengetahuan masyarakat itu tentang gambut dan pentingnya perlindungan gambut sebagai wilayah sekaligus peradaban gambut di Jambi. ***

Penulis adalah aktivis lingkungan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya