KABAR18.COM - Kalau ditelusuri jejak digital Varial Adhi Putra yang saat ini tersangka kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang merugikan negara sekitar Rp21,5 miliar begitu banyak selama berkarir di Pemerintahan Provinsinya Jambi
Google mencatat beberapa kasus KKN yang mengkaitkan dengan Varial Adhi
Baca Juga: Empat Tersangka Korupsi DAK Pendidikan Jambi Dilimpahkan ke Kejaksaan, Kerugian Capai 21 Miliar
UPT Labor DLH Sempat Dibekukan
Selama Varial Adhi menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi kinerja dinas cenderung melemah. Fungsi dinas yang strategis sebagai perpanjangan tangan Gubernur untuk pengelolaan masalah lingkungan tidak menampakkan martabatnya. Yang bersangkutan jarang berada di kantor, sangat sering melakukan perjalanan dinas ke luar provinsi.
Baca Juga: Kasus DAK SMK, Jangan Biarkan “Kancil” Lolos Setelah Mencuri Ketimun
Karena sering tidak hadir, perintah-perintahnya disampaikan melalui staf lain yang tidak berwenang. Misalnya pengelolaan kegiatan penilaian PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan), koordinator atau kesekretariatannya diserahkan ke kasubag program yang tak paham masalah teknis lingkungan hidup dan konco-konco lainnya. Banyak perusahaan yang mengeluh dengan tata kelola PROPER namun tak berani bersuara karena khawatir nilai Propernya jatuh.
VAP dengan tim bayangannya, salah satunya iparnya RI, memanfaatkan PROPER sebagai alat kekuasaan. Semua pembiayaan kegiatan PROPER dibebankan ke perusahaan. Hal ini belum pernah terjadi pada pemerintahan Kadis LH sebelumnya.
RI sendiri memiliki tugas untuk membawa Labor lingkungan menjadi unit kerja yang melayani pemeriksaan/uji lab namun lebih banyak mengurus PROPER yang bukan tupoksinya. Akibatnya kinerjanya amburadul. Akreditasi UPT Laboratorium DLH Provinsi Jambi sempat dibekukan oleh KAN, lantaran tidak memenuhi syarat yang ditentukan.
Padahal Sebelum RI jadi Kepala Labor, UPT Labor DLH ini bisa menyumbang ke PAD mencapai RP 3,6 Miliar per tahun. sekarang maksimal hanya Rp1,5 M.
Memberi Uang untuk Jadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
Mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, disebut pernah meminta bantuan kepada Adi Varial.
Uang sejumlah Rp 3 miliar yang diminta tersebut untuk pencalonan anak Zulkifli, yakni Zumi Zola dalam pemilihan gubernur Jambi.
Hal itu diakui Adi Varial saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (8/10/2018).
Ia menyebutkan, kompensasi dari uang tersebut adalah bahwa dirinya dijanjikan akan menjadi Kadis PUPR Provinsi Jambi. Hanya saja setelah lelang, dirinya tidak menang dalam pemilihan kadis tersebut. “Karena tidak dipilih, kami akhirnya meminta uang kami untuk dikembalikan,” ujarnya. Dalam kasus ini hilang lenyap
Tuntutan Profesionalitas saat PJ Bupati Tebo
Ketika menjadi PJ Bupati Kabupaten Tebo, Varial Adhi dituding oleh aktivis Tebo, Jay Saragih tidak berpihak kepada pengusaha atau kontraktor lokal. Hal ini didasari klaim bahwa mayoritas proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo dikerjakan oleh perusahaan dari luar daerah yang diduga KKN
Dari Muaro Jambi ke Provinsi Jambi.
Sebelum berkarier di tingkat provinsi, ia lama mengabdi di Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, berbagai posisi telah dipegangnya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muaro Jambi.
Sekretaris Dinas PUPR Muaro Jambi.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Muaro Jambi.
Kasi Perencanaan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Muaro Jambi.
Dari Muaro Jambi Adhi berupaya pindah ke Pemerintah Provinsi Jambi. Jabatan yang diincarnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. Berbagai upaya dilakukan lobby kiri kanan bahkan memberi uang ke Zulkifli Nurdin.
Gagal jadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, sebagai "pengobat kecewa" Gubernur Jambi waktu itu Zumi Zola mengangkat jadi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
Saat Fachrori Umar Jadi Gubernur Jambi, Adhi diangkat Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tanjung Jabung Timur.
Dari Perhubungan Adi berupaya mencari jabatan yang banyak anggarannya, Dengan berbagai lobby, akhirnya Gubernur Jambi mengangkatnya jadi Kepala Dinas Pendidikan Jambi. Dinas yang anggaran jumbo ini membuat Adhi tersandung korupsi, kini dia jadi tersangka.
Setelah banyak masalah di Diknas, Gubernur Jambi, Al Haris mengangkat jadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi. Dan mempercayai juga sebagai (Pj) Bupati Tebo.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS