Dalam ngobrol bareng anggota legislatif ini, sejumlah kepala madrasah mengeluhkan soal minimnya sarana dan prasarana di sekolah mereka. Dari kekurangan ruang belajar, hingga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan hancurnya akses jalan menuju sekolah.
Soal PPDB, hampir seluruh kepala madrasah merasa senang, meski cukup lelah. Sejak beberapa tahun terakhir banyak orang tua yang memasukkan anaknya sekolah ke madrasah. Ini menjawab masalah kekurangan siswa pada PPDB di Jambi baru-baru ini.
Baca Juga: Sempat Vakum, Akhirnya Pengurus PMI Batanghari Dibentuk Lagi dan Dilantik
“Kami senang, karena kuota penerimaan siswa terpenuhi. Begitu jadwal penerimaan tutup, teng, kami tutup. Tidak ada kejadian kekurangan siswa seperti di sekolah-sekolah umum,” ungkap sejumlah kepada MTs dan MAN.
Menurut HBA, Zoztafia, Asad Isma dan Martunis, fenomena ini memberi angin segar bagi sekolah-sekolah madrasah. Itu pertanda para orang tua lebih mengutamakan pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya.
Baca Juga: LAM Jambi dan Bawaslu Jalin Kerja Sama Hadapi Pemilu 2024
HBA menampung seluruh curhatan para kepada madrasah itu. Sebagian besar yang disampaikan sudah diketahui HBA. Gubernur Jambi periode 2010 - 2015 ini memang rajin menemui konstituennya setiap reses ke Jambi.
“Saya juga sudah mendengar keluhan ini. Persoalan itu juga terjadi di provinsi lain di Indonesia. Hasil ngobrol hari ini akan saya bawa ke panja dan rapat bersama Menteri Agama di DPR RI nanti,” katanya.
Baca Juga: Irjen Pol Rusdi Hartono Diangkat sebagai Pembina LAM Jambi
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS