RTH Putri Pinang Masak di Bekas Angso Duo, Monumen Kegagalan Al Haris, Nyata dan Terang Benderang Bagi Orang yang Waras !!!!!!

RTH Putri Pinang Masak di Bekas Angso Duo, Monumen Kegagalan Al Haris, Nyata dan Terang Benderang Bagi Orang yang Waras !!!!!!

Reporter: Opini | Editor: Admin
RTH Putri Pinang Masak di Bekas Angso Duo, Monumen Kegagalan Al Haris, Nyata dan Terang Benderang Bagi Orang yang Waras !!!!!!
Kondisi musim hujan RTH Pinang Masak tergenang air dan kanan : Martayadi Tajuddin || dok
Proyek ini mengingatkan kita pada prinsip dasar perencanaan RTH: partisipasi publik, keberlanjutan, dan pemanfaatan yang maksimal. Sayangnya, prinsip-prinsip ini jelas terabaikan. Proyek ini tidak hanya gagal menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi juga mengabaikan pengelolaan ruang kota yang berkelanjutan dan tepat guna. Ini adalah cerminan kegagalan pemerintah dalam menjalankan amanah rakyat.

Pada akhirnya, RTH Putri Pinang Masak menjadi simbol kegagalan dan pemborosan dana publik yang tidak bisa diterima begitu saja. Bagi rakyat, proyek ini lebih dari sekadar kegagalan perencanaan; ini adalah cerminan ketidakmampuan penguasa dalam mengelola anggaran negara dengan bijaksana dan transparan. 

Sudah saatnya kita sebagai masyarakat mengevaluasi kembali pengelolaan anggaran daerah yang sering kali hanya menguntungkan segelintir orang, sementara rakyat harus menanggung beban kebijakan yang tidak jelas hasilnya. 

Baca Juga: APBD Provinsi Jambi  Defisit, Ini Pesan Jokowi Kepada Cawagub Sudirman : Tata Kelola Anggaran Harus Diperhatikan.

Proyek ini, seperti banyak proyek lainnya, hanya menambah daftar panjang kegagalan ambisius yang memperlihatkan ketidakpedulian pemerintah terhadap kesejahteraan publik.

Apakah kita akan terus membiarkan hal ini terjadi? Ataukah inilah saatnya bagi kita untuk bersuara dan meminta pertanggungjawaban yang lebih jelas dari para pemimpin kita? 

Baca Juga: Mantan Presiden Jokowi Sudah Ingatkan, Hati Hati Tata Kelola Keuangan :  APBD Provinsi Jambi 2025 Turun 800 Milyar, Pecah Rekor 4 Kali Berturut Turut Defisit

Kepercayaan publik semakin menipis, dan hanya ada satu cara untuk mengembalikannya: dengan mengelola dana publik dengan hati-hati dan dengan mendengarkan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat atau atau opsi lain saatnya mengganti sosok pemimpin..!!! Vox Populi, Vox De.!!! Pertanyaan yang sekarang tersisa …. ‘QUO VADIS RTH’??? (MT)

Penulis : 
Martayadi Tajuddin
Pengamat Pembangunan Infrastruktur 
Tenaga Pengajar Prodi Arsitektur Universitas Adiwangsa Jambi
Alumni Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung

Baca Juga: Tuka Gubenur” 27 November 2024, Cara Masyarakat Bungo Meluapkan Aspirasi yang Kreatif, Banyak Janji yang Tidak Terealisasi..?

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya