Tsamara Anjani Aufa, Lulusan Terbaik UNJA dengan Misi Membela Masyarakat Terpinggirkan

momen penuh kebanggaan pada Wisuda ke-120 Universitas Jambi (UNJA) di Gedung Balairung Pinang Masak, Selasa

Reporter: UJ | Editor: Ulun Nazmi
Tsamara Anjani Aufa, Lulusan Terbaik UNJA dengan Misi Membela Masyarakat Terpinggirkan
Tsamara Anjani Aufa lulusan terbaik unja pada saat wisuda ke 120 berpoto bersama keluarga || Dok Unja

KABAR18.COM - Dalam momen penuh kebanggaan pada Wisuda ke-120 Universitas Jambi (UNJA) di Gedung Balairung Pinang Masak, Selasa (18/11/2025), nama Tsamara Anjani Aufa, SH, mencuri perhatian.

Mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) UNJA itu tampil sebagai salah satu lulusan terbaik setelah menuntaskan studi selama 4 tahun 2 bulan dengan IPK 3,90 melalui skripsi bertema perbandingan sanksi pidana denda terhadap akses film bajakan di Indonesia dan Jerman.

Baca Juga: Hadiri PKKMB Unja 2024, Edi Purwanto : Mahasiswa adalah Agen Perubahan

Tsamara menyampaikan latar belakang pemilihan judul skripsinya yang fokus pada perbandingan sanksi pidana terhadap pelaku streaming bajakan film ilegal di Indonesia dan Jerman.

“Saya tertarik mengangkat judul ini karena melihat lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran hak cipta film di Indonesia. Sangat jarang pelaku streaming ilegal dikenai sanksi, padahal dampaknya merugikan industri perfilman. Berbeda dengan di Jerman, di mana penegakan hukumnya nyata. Salah satu contohnya, ada WNI yang tinggal di apartemen dan didenda sekitar Rp15 juta karena terdeteksi menonton film bajakan. Pengalaman ini semakin saya rasakan untuk meninjau penilaian sanksi antara Indonesia dan Jerman,” ujar Tsamara.

Baca Juga: Pandangan RUU KUHAP Dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu (Integrated Criminal Justice System)

Sejak duduk di bangku SMA, minat Tsamara terhadap bidang sosial sudah tumbuh kuat. Ia kerap menyaksikan berbagai ketidakadilan yang dialami masyarakat, terutama karena minimnya pengetahuan hukum. Kondisi ini membangkitkan tekadnya untuk mendalami ilmu hukum, dengan harapan suatu hari ia bisa menjadi individu yang vokal, berdiri di garda terdepan membela hak-hak masyarakat terpinggirkan akibat keterbatasan akses dan pemahaman hukum.

Tsamara mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama menempuh pendidikan adalah tuntutan akademik yang mengharuskannya cermat, kritis, dan mampu menerapkan teori dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Unja Turun Langsung Bantu Masyarakat Lewat Pemeriksaan Gratis dan Penyuluhan Kesehatan

“Tantangan terbesar selama perkuliahan adalah ketika perkuliahan tidak hanya memahami teori, pasal, dan doktrin yang diajarkan, tapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Saya dituntut untuk cermat, dan terus mengasah kemampuan berdiskusi serta menyampaikan pendapat dengan baik. Oleh karena itu, saya terus belajar untuk mampu berhadapan dengan banyak orang dan menjadi pribadi yang siap di akademi maupun sosial,” jelasnya.

Perjalanan Tsamara tidak selalu mulus. Ia sempat menghadapi masa sulit dan merasa down saat menyusun skripsi. Namun keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu ada bagi hamba yang bersungguh-sungguh membuatnya tetap teguh.

“Saya sempat mengalami kesulitan saat menulis skripsi. Namun, saya terus berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan kemudahan dan kelancaran. Saya juga selalu meminta agar Allah melapangkan pikiran saya agar dapat terus menerima ilmu. Alhamdulillah, masa-masa sulit itu tidak berlangsung lama, karena Allah akan selalu membantu hamba-Nya yang bersungguh-sungguh meminta,” ungkap Tsamara.

Kj
Tsamara Anjani Aufa, SH,

Menutup kisahnya, Tsamara menyampaikan harapan, janji, dan doa sebagai rasa syukur atas anugerah dan penghargaan yang diperoleh.

“Saya berharap agar selalu menjadi insan yang menjaga integritas dan prinsip dalam bertindak. Semoga anugerah yang Allah berikan berupa penghargaan ini dapat membuka jalan ke depannya agar hal-hal baik selalu datang. Selain itu, saya juga selalu memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan untuk selalu bertanggung jawab dengan penghargaan yang saya peroleh,” harap Tsamara.

Dengan perjalanan yang penuh dedikasi, keyakinan, serta keberanian untuk terus melangkah, Tsamara Anjani Aufa menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga tentang konsistensi menjaga tujuan hidup. Ia membuktikan bahwa kerja keras yang dibarengi doa dan keteguhan hati akan selalu membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.(***)

(UNJA)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya