Mahasiswa Kedokteran Unja Turun Langsung Bantu Masyarakat Lewat Pemeriksaan Gratis dan Penyuluhan Kesehatan

Mahasiswa Kedokteran Unja Turun Langsung Bantu Masyarakat Lewat Pemeriksaan Gratis dan Penyuluhan Kesehatan

Reporter: Ist | Editor: Admin
Mahasiswa Kedokteran Unja Turun Langsung Bantu Masyarakat Lewat Pemeriksaan Gratis dan Penyuluhan Kesehatan
Mahasiswa Kedokteran Unja Gelar Penyuluhan Kesehatan gratis || dokpri

KABAR18.COM - Upaya pencegahan kematian ibu akibat komplikasi kehamilan kembali digaungkan oleh mahasiswa kedokteran Universitas Jambi melalui kegiatan MOMENT Take an Action 1.0, yang diselenggarakan di Puskesmas Pakuan Baru, Kota Jambi.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye kesehatan MOMENT (Moms Observation Matters for Ensuring Eclampsia is Treated) yang digagas oleh Vira Fadilah, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi sekaligus Top 12 Finalist Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia 2025.

Baca Juga: Ibu Hamil Tua Disuntik Alergi Gatal oleh Dokter Umum RSAI Anisa, Tidak Berapa Lama Bayi Dalam Kandungannya Meninggal..?

Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dengan menghadirkan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol gratis, serta edukasi tentang tanda bahaya preeklampsia dan eklampsia bagi ibu hamil. Acara ini juga berkolaborasi dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Jambi, dan dihadiri oleh dr. Zul Andriahta, Sp.OG sebagai narasumber utama.

“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa deteksi dini sangat penting. Banyak ibu yang tidak tahu kalau tekanan darah tinggi saat hamil bisa menyebabkan kejang bahkan kematian. MOMENT hadir untuk menjembatani edukasi itu,” ujar Vira Fadilah, selaku Project Officer MOMENT.

Antusiasme Warga dan Suasana Edukatif
Sejak pagi, halaman Puskesmas Pakuan Baru tampak ramai. Para ibu hamil datang bersama keluarga mereka, mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan antusias.

Selain pemeriksaan fisik, peserta juga mendapatkan penyuluhan mengenai pola makan sehat selama kehamilan, pentingnya kontrol antenatal care (ANC), serta cara mengenali gejala awal preeklampsia, seperti pembengkakan ekstremitas, sakit kepala hebat, dan gangguan penglihatan.

“Edukasi seperti ini sangat kami apresiasi karena masih banyak ibu hamil yang datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi sudah berat,” kata dr. Hj. Raodah, Kepala Puskesmas Pakuan Baru. Kegiatan kolaboratif seperti MOMENT ini sangat membantu kami dalam memperluas jangkauan edukasi masyarakat.

Para relawan mahasiswa juga berinteraksi langsung dengan peserta, membantu pemeriksaan dan memberikan leaflet informasi bertema “Kenali Preeklampsia Sejak Dini”. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan terasa di seluruh area kegiatan.
 
Menghadirkan Solusi untuk Masalah Nyata

Menurut data RSUD Raden Mattaher Jambi, jumlah kasus preeklampsia di Provinsi Jambi meningkat dari 81 kasus pada tahun 2021 menjadi 143 kasus pada 2023, atau hampir dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
WHO (2023) mencatat, preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab 14% kematian ibu di dunia, terutama di negara berkembang.

Kegiatan MOMENT hadir sebagai jawaban atas fakta tersebut, dengan mengusung pendekatan langsung kepada masyarakat tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga di puskesmas dan ruang publik.
“Preeklampsia bisa dicegah dengan pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat. Kami ingin masyarakat Jambi lebih waspada sejak dini,” tambah Vira.
 
Gerakan Anak Muda untuk Ibu Indonesia

MOMENT Take an Action 1.0 menjadi bukti nyata bahwa anak muda bisa berperan penting dalam gerakan kesehatan ibu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga ruang kolaborasi lintas sektor antara mahasiswa, dokter spesialis, dan tenaga kesehatan setempat.
“Kami senang bisa ikut berpartisipasi. Ibu-ibu di sini jadi lebih sadar pentingnya kontrol tekanan darah dan ANC,” ujar Laras, salah satu relawan mahasiswa.
 
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pembagian suvenir edukatif bagi peserta. MOMENT berkomitmen melanjutkan aksi-aksi berikutnya seperti pemeriksaan massal di Car Free Day dan kelas yoga publik bersama masyarakat.
 
“Setiap observasi kecil seorang ibu bisa menyelamatkan dua nyawa sekaligus,” tutup Vira dengan senyum.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya