KABAR18.COM - Pasokan gas bersubsidi di Kota Kuala Tungkal mencukupi sesuai dengan daftar warga yang berhak membeli di setiap pangkalan. Terjadi kelangkaan lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Baca Juga: Dirlantas : Ditilang Truk yang Masih Mengisi BBM di SPBU Dalam Kota Jambi
"Karena ulah para pelansir yang bekerjasama pemilik pangkalan. Mereka membeli gas hingga puluhan tabung. Akibatnya jatah masyarakat yang berhak berkurang, terjadi kelangkaan," jelas Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat.
Anwar Sadat meminta Dinas Perdangangan/koperasi dan Kepolisian menindak dengan tegas agen dan pangkalan yang tidak menyalurkan gas bersubsidi sesuai dengan ketentuan.
Baca Juga: Ngeriii... Negara Subsidi 1,26 Triliun Rupiah untuk Solar Truk Batubara di Jambi
" Dari informasi yang kami dapat, ada indikasi pemilik pangkalan tidak membagikan gas bersubsidi itu sesuai aturan yang ada." ujar Anwar Sadat, Kamis sore (31/3/2022) menanggapi kelangkaan gas bersubsidi di Kota Kuala Tungkal.
Menurut Mantan Anggora DPRD Provinsi Jambi ini, ada indikasi pemilik pangkalan menjual kepada pelansir untuk mencari keuntungan yang lebih besar. Lalu pelansir menjual kepada pengejer, sampai di masyarakat harganya mencapai Rp 35 ribu/tabung.
Baca Juga: Ombak Tinggi, Nahkoda Speed Boat Diminta Lengkapi APD
Arsyad, warga Kuala Tungkal sangat mendukung untuk menindak agen atau pangkalan yang sengaja menjual jatah masyarakat miskin itu kepada para pelansir. " Sebetulnya praktek ini sudah lama dilakukan, tapi ada pembiaran dari pihak terkait," ujarnya.
Di seluruh Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 208 pangkalan dengan tiga agen besar yaktu PT. Us Us Utama, PT. Jambi Tongam Jaya dan PT. Hilman Hutamas Putra.**JA**
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS