Ekonomi: Banjir besar secara langsung merugikan perekonomian masyarakat, terutama yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Infrastruktur yang rusak akibat banjir memperlambat laju distribusi barang dan jasa, serta mengganggu aktivitas bisnis. Para petani dan nelayan sering kali menjadi yang paling terdampak karena lahan pertanian mereka terendam, dan hasil tangkapan ikan pun menurun. Hal ini berdampak pada pendapatan keluarga, dan semakin memperburuk kemiskinan di daerah sekitar Sungai Batanghari.
Pendidikan: Banjir juga mengganggu dunia pendidikan di daerah yang terpapar. Sekolah-sekolah sering kali terendam, dan kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. Selain itu, anak-anak yang harus mengungsi akibat banjir sering kali kehilangan akses pendidikan untuk waktu yang cukup lama, yang dapat berdampak pada kualitas pendidikan mereka di masa depan.
Baca Juga: Karhutla Dan Pentingnya Pemanfaatan Data Tinggi Muka Air Tanah
Politik: Dalam konteks politik, banjir yang semakin sering terjadi berpotensi menjadi isu sensitif dalam Pemilu, seperti yang kita saksikan pada Pemilu 2024. Masyarakat yang terdampak banjir mungkin akan merasa frustasi terhadap pemerintah yang dianggap tidak cukup sigap dalam menangani masalah banjir ini. Ketidakpuasan ini dapat mempengaruhi stabilitas politik dan kepercayaan publik terhadap partai-partai politik yang berkuasa. Isu lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam akan semakin menjadi perhatian penting dalam kampanye politik.
Baca Juga: Pemilu Sistem Proporsional Tertutup atau Terbuka?
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS