Saat pak Hich membuka akses 93 desa dan kelurahan di 11 Kecamatan hingga ibukota kabupaten, memang belum dibutuhkan rigid beton. Saat itu perkebunan kelapa sawit baru mulai. Makanya program bantuan bibit, pupuk, alsintan dan sebagainya cukup gencar di masa itu. Kendaraan tonase besar juga masih terbatas.
Sedangkan saat Romi memimpin kondisi perkebunan kelapa sawit sudah berproduksi. Kendaraan besar sudah sangat banyak, termasuk produksi sektor perikanan maupun pertanian lainnya. “Makanya pemerintahan Bang Romi menitikberatkan pada kualitas,” ujar Dilla.
Baca Juga: Dilla Hich Optimis Menang Didukung PAN dan Didukung Romi..?
Sebab itulah Dilla memaklumi soal masih adanya beberapa ruas jalan rusak. Ruas - ruas itu bukan tak pernah dalam kondiis baik. Hanya saja karena masih konstruksi aspal tak cukup kuat lagi menahan beban angkutan. “Bang Romi sadar betul bahwa dia harus bijak mengelola anggaran yang terbatas dengan ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi,”jelasnya.
Menanggapi sejumlah kritikan di media sosial tentang jalan di Sadu yang sulit dilewati saat musim penghujan, Dilla menyebut hal itu normal saja. Namun Dilla mengingatkan bahwa akses menuju jalan itu selama ini memang tidak tersedia. Keluar masuk wilayah itu selama ini didominasi akses perairan. Makanya pemerintah membuka akses itu. Hanya saja memang Belum bisa sempurna karena memang anggaran yang terbatas. “Inhaallah akan segera kita tuntaskan jika masyarakat mempercayakan kepada kami. Kami akan lanjutkan apa yang sudah direncanakan Bang Romi,” kata Dilla.
Baca Juga: Usai Kawal Laga Timnas di Qatar, Andre Rosiade Gerindra Terima Dilla Hich di Senayan
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS