Pangkat Boleh Brigadir Kecil, tapi Hati Komisaris Besar

Eko Yanche Edrie

Reporter: Admin | Editor: Ahmad Muzir
Pangkat Boleh Brigadir Kecil, tapi Hati Komisaris Besar
Eko Yanche Edrie

Di berbagai satuan setingkat Polres, para pemeriksa sudah pakai dasi. Tak ada lagi gemerincing Remington tua. Tak ada lagi ruang pengap yang membanjirkan keringat. Tak ada lagi telepon dengan engkol yang kalau mau bikin laporan tuntas (LT) dari Polres ke Polda (d/h dari Kores ke Kodak) operatornya harus berteriak-teriak. 

Kini pemeriksa bekerja dengan personal computer dan laptop, dengan aplikasi pengolah kata MS Word  keluaran microsoft yang amat nyaman, tanpa perlu tip-exm atau kertas karbon untuk pengganda BAP. Laporan tuntas harian (LTH) bisa menggunakan handphone atau radio komunikasi rig.

Sepeda torpedo hitam yang menjadi salah satu atribut polisi masa lalu juga sudah lama lenyap. Bahkan polisi generasi tahun 80an saja barang kali tidak lagi mengenalnya. Kini patroli sudah menggunakan sepedamotor model terbaru. Setiap Polsek sudah punya kendaraan roda empat. Di tingkat Polda sudah ada helikopter dan kapal patroli cepat.

Brigadir Tonek memang sedang berada di ambang transisi polisi tua dengan polisi generasi supercop. Perkembangan teknologi, juga membikin teknologi kepolisian juga berkembang. Tapi takdir jadi polisi tidak akan pernah berubah-ubah. Polisi memburu bandit, bandit membuat kejahatan. Begitu terus menerus bagai tiada henti, hingga satu hari kedamaian abadi datang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Lanjut Baca ke halaman berikutnya

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya