Pangkat Boleh Brigadir Kecil, tapi Hati Komisaris Besar

Eko Yanche Edrie

Reporter: Admin | Editor: Ahmad Muzir
Pangkat Boleh Brigadir Kecil, tapi Hati Komisaris Besar
Eko Yanche Edrie

Generasi Tonek, sekalipun bisa dikatakan akan ada yang gaptek alias gagap teknologi, tetapi sekali lagi doktrin kepolisian di manapun di seluruh dunia tidak akan membolehkan anggotanya permisif terhadap kejahatan yang berjalan dengan lenggang kangkung tanpa polisi dapat berbuat apa-apa, sekalipun dengan teknologi yang tertinggal dari para bandit.

Dengan teknologi yang seadanyapun, polisi juga tak mungkin meninggalkan fungsi yang melekat padanya: ‘senantiasa melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan keiklasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban’ Ini adalah kalimat pada brata ketiga dalam Pedoman Hidup Polisi Indonesia yakni Tribrata.

Tribrata menjadi pedoman hidup Polri melalui sebuah penelitian yang panjang selama satu dasa warsa setelah republik ini diproklamirkan. Penelitiannya dipimpin langsung oleh Guru Besar dan Dekan PTIK Prof. Djoko Soetono, S.H. menyongsong pra-rancangan Undang-Undang Kepolisian yang sedang digodok ketika itu.

Kata-kata Tri Brata mula pertama dikemukakan oleh Maha Guru Sastra sekaligus Dekan Fakultas Sastra UI merangkap sebagai Mendikbud saat itu, yaitu Prof. Dr. Priyono. Kemudian secara resmi diucapkan oleh seorang mahasiswa PTIK pada prosesi wisuda kesarjanaan PTIK Angkatan II tanggal 3 Mei 1954, yang selanjutnya diresmikan sebagai Kode Etik pelaksanaan tugas Polri (yang dahulu disebut Pedoman Hidup) pada 1 Juli 1955.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Lanjut Baca ke halaman berikutnya

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya