KABAR18.COM - Kondisi tiang penyangga Jembatan Aurduri 1 yang ditabrak kapal tongkang batubara (13/5) lalu hingga saat ini belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah.
" Hingga saat ini tidak ado perbaikan yang ado kami liat masihlah tongkang batubara lalu lalang dibawah jembatan itu. Kito heran jugo samo pemerintah kesan tutup mato, dak paham apo kalo patah tiang peyanggah itu tentu tidak ado lagi kekuatan. Ironisnya setiap tongkang batubara yang melintas dibebani biaya Rp 7 jt pertrip," ungkap Raden warga Kota Seberang Jambi.
Baca Juga: Kemacetan Angkutan Batu Bara Tak Kunjung Usai
Ketua Forkom Ormas Provinsi Jambi, Adean Teguh sangat menyayangkan sejak terjadinya tongkang batu bara yang menabrak tiang peyanggah jembatan Aurduri 1 perhatian pemerintah maupun instansi terkait Dinas PURP tidak ada.
Ironisnya dugaan praktek pungli Rp 7 juta pertrip setiap kapal tongkang yang mengangkut batubara dipertanyakan, siapa dan untuk apa aliran dugaan dana tersebut.
Baca Juga: Batubara Merajalela, Pengamat Sebut Jambi Terancam Kehilangan Keseimbangan Ekonomi
" Aparat Penengak Hukum (APH) diminta menelusuri adanya dugaan pungli apakah benar terjadi pada praktek arus lalu lintas atau sekedar isu ini tidak bisa dibiarkan ," tegasnya.
Selanjut pria bertubuh tambun ini mengatakan, jembatan penghubung Lintas Timur Sumatera yang di bangun Presiden Soeharto Kamis 19 Oktober 1989 tersebut adalah jembatan untuk membantu peningkatan kelancaran ekonomi dari hasil perkebunan masyarakat Provinsi Jambi.
Baca Juga: Polda Jambi Hentikan Sementara Angkutan Batubara
" Jangan kita menunggu jembatan ambruk dan adanya korban jiwa, pemerintah harus ada tindakan respon perbaikan terhadap tiang peyanggah yang patah," ungkap aktifis paling vokal di Provinsi Jambi ini
Dijelaskan Teguh jembatan Aurduri itu boleh dikatakan tulang punggung perekonomian masyarakat Jambi dan Sumatera, angkutan orang dan barang yang melewati jembatan tersebut ratusan kendaraan tiap hari. Kalau tiang penyangganya tidak berfungsi, bisa jembatan bisa roboh.
" Pemerintah harus melihat kondisi dilapangan padatnya lalu lintas di atas jembatan terkadang macet apabila satu kendaraan mengalami kerusakan di kawasan jembatan, otomatis arus terhenti di khawatirkan di posisi tiang peyanggah yang patah ada truk dengan tonase muatan berat itu sangat terasa goyang," tegas Teguh.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS