PT Kereta Api Indonesia Genjot Investasi di Sumbagsel, Jambi Belum Dilirik..?

PT Kereta Api Indonesia Genjot Investasi di Sumbagsel, Jambi Belum Dilirik..?

Reporter: PM | Editor: Admin
PT Kereta Api Indonesia Genjot Investasi di Sumbagsel, Jambi Belum Dilirik..?
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo || Humas KAS

KABAR18.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menggenjot investasi di Sumatera Bagian Selatan dalam rangka dukungan logistik distribusi batu bara nasional. KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan pada 2027 sebesar 105 MTPA (Metric Tones Per Annum). Saat ini, kapasitas lintasnya adalah 53 MTPA.

“Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan sangat penting, karena pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efesien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya. Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan,  keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara kami,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Baca Juga: Angkutan Batubara Cemari Sumur Warga Desa Koto Boyo

Guna memastikan perkembangan investasi tersebut sesuai target, manajemen KAI melakukan peninjauan di titik-titik vital angkutan batu bara seperti Stasiun Kertapati - Palembang , Stasiun Muara Enim , Stasiun Sukacinta , Stasiun Merapi  serta Balai Yasa Lahat  pada Kamis (2/11).

Pengembangan angkutan batu di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor termasuk prasarana dan sarana. Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan. 

Baca Juga: Angkutan Batubara Dilarang Pakai Solar Bersubsidi, Ini Penegasannya…

Beberapa sektor prasarana saat ini yang sudah selesai KAI dan stake holders lainnya seperti DJKA kerjakan yaitu Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY),  menghidupkan Stasiun Merapi dan CY, pembangunan persinyalan Elektrik  antara Stasiun Muaraenim -  Stasiun Prabumulih X6, Double Track antara Stasiun Tigagajah – Stasiun Lubukbatang, dan pembangunan jalur I overcaping mesin bubut Stasiun Simpang.

Didiek menambahkan bahwa proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan / Lampung dan Prabumulih - Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020. Sehingga KAI akan berkomitmen bersama stake holders lainnya menyelesaikan Proyek Strategis Nasional ini dengan sebaik -baik nya

Baca Juga: Turun ke Jalan, Warga Sridadi Hadang Truk Batubara

Adapun pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian di antaranya penataan prasarana pendukung seperti loading unloading batubara pada lintas dari kertapati sampai dengan lahat, Fasilitas perawatan sarana prasarana perkeretaapian , pembangunan double track lintas tanjung enim - prabumulih - kertapati lengkap dengan Fasilitas Operasi Kereta Api serta rekrut sumber daya manusia secara berkelanjutan dari tahun 2020 sampai dengan 2025

Sementara dalam hal sarana, KAI telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong datar dalam kurun tahun 2020 s.d 2022. KAI masih akan mendatangkan lagi  lokomotif - lokomotif dan banyak gerbong datar hingga tahun 2027 nanti untuk mengejar target yang telah ditentukan.

Di sektor Angkutan batu bara, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, KAI mengangkut 32,6 juta ton batu bara, pada 2021 sebesar 38,3 juta ton, dan pada 2022 sebesar 45,4 juta ton. Pada 2023 hingga bulan Oktober, KAI telah mengangkut 41,9 juta ton batu bara.

“KAI berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan dibarengi dengan penerapan good corporate governance(GCG) akan dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” tutup Didiek.

Pengamat Kebijakan publik Jambi, Nasroel Yasier meminta Pemda Jambi untuk membangun  jalan kereta api ini. Karena sudah hampir 10 tahun kemacetan angkutan batu bara dirasakan masyarakat Jambi. " Saatnya Gubernur Jambi melobby pemerintah pusat agar di Jambi dibangun jalan kereta api," jelas mantan wartawan ini.

Kalau Jambi memiliki angkutan kereta api sangat dibutuhkan terutama untuk angkutan batu bara, kelapa sawit dan perkebunan lainnya. Jalurnya bisa terhubung ke Sumsel dan Sumatera Barat.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya