Banjir Halmahera Tengah Berangsur Surut, BPBD Ingatkan Warga Curah Hujan Masih Tinggi, Waspadaaaa

Banjir Halmahera Tengah Berangsur Surut, BPBD Ingatkan Warga Curah Hujan Masih Tinggi, Waspadaaaa

Reporter: PM | Editor: Admin
Banjir Halmahera Tengah Berangsur Surut, BPBD Ingatkan Warga Curah Hujan Masih Tinggi, Waspadaaaa
Salah satu daerah yang kebanjiran di Halmera || Foto : Dok BNPB

JAKARTA, KABAR18.COM – Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara sudah mulai surut hingga Kamis ( 14/9/2023). Tapi diingatkan BNPB agar masyarakat tetap waspada karena beberapa hari ke depan curah hujan masih tinggi.

"Melihat peringatan dini cuaca dua hari ke depan (14-15/9), Provinsi Maluku Utara masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Sedangkan pada Kabupaten Halmahera Tengah, wilayah ini masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dua hari ke depan." jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari 

Baca Juga: Doni Monardo Bertanya, “Ligna” Sekarang di Mana?

Pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah menyampaikan tinggi muka air di Kecamatan Weda berangsur surut. Sedangkan di satu area lain, Desa Lelief, Kecamatan Weda Tengah, masih tergenang. Titik genangan salah satunya teridentifikasi di kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park. 

Petugas BPBD telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Di samping itu, petugas masih bersiaga untuk mengantisipasi dampak susulan atau pun upaya evakuasi warga. Data sementara mencatat 4 rumah terdampak di Kecamatan Weda, sedangkan akses jalan di beberapa titik terendam. Tinggi muka air teramati hingga 75 cm. 

Baca Juga: Masjid Jami' Kumun Debai Terendam Banjir

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana susulan. Tak hanya banjir, kesiapsiagaan juga diperlukan untuk menyikapi potensi bahaya lain yang dapat dipicu curah hujan tinggi, seperti tanah longsor.

Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada musim kemarau, keberadaan gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin menyebabkan awan hujan yang memicu terjadinya banjir di beberapa tempat di bagian utara garis Khatulistiwa. ****

Baca Juga: Dalam Sebulan, BNPB Temukan  490 Titik Panas di Jambi


 

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya