Doni Monardo Meninggal Dunia, Alumni PPSA 18 Lemhanas Tahun 2012 Berduka, Berikut Profil Almarhum dan Jabatan Strategisnya

Doni Monardo Meninggal Dunia, Alumni PPSA 18 Lemhanas Tahun 2012 Berduka, Berikut Profil Almarhum dan Jabatan Strategisnya

Reporter: AM | Editor: Ahmad Muzir
Doni Monardo Meninggal Dunia, Alumni PPSA 18 Lemhanas Tahun 2012 Berduka, Berikut Profil Almarhum dan Jabatan Strategisnya
Mursyid Sonsang bersama Doni Monardo Sewaktu Dankopassus . (foto : dok PM)

KABAR18.COM-Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI (Pur) DR (HC) Doni Monardo meninggal dunia, Minggu (3/12/2023). Ia mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 17.35, usia 60 tahun di Rumah Sakit (RS) Siloam, Semanggi Jakarta.

Kabar itu pun dibenarkan oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto. "Kami turut berdukacita atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak Letjen TNI (Purn) Doni Monardo," kata dia kepada wartawan.

Baca Juga: Covid19 Melonjak, Presiden Hadiri HPN di Kendari Secara Daring

Suharyanto pun berharap, amal ibadah almarhum dapat diterima oleh Allah SWT. Dan keluarga almarhum bisa tabah dan ikhlas menerima kepergian Doni Monardo.
"Semoga almarhum Husnul khotimah, diampunkan segala dosa-dosanya, diterima semua amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan keikhlasan. Amin ya Rabbal alamin," jelas Suharyanto.

Duka yang mendalam juga dirasakan oleh sahabat dan teman-teman beliau seangkatan PPSA 18 Lemhanas Tahun 2012. Salah satunya dari Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Lemhannas Provinsi Jambi, Drs H Mursyid Sonsang, M.Pd. 
“Beliau orang baik dan pekerja keras,” kata Eks Ketua PWI 
Provinsi Jambi dua periode ini. 

Baca Juga: Jokowi Batal Datang HPN di Kendari, Panitia Harus Hati Hati Menggunakan Anggaran…

Menurut Mursyid, program Doni Munardo sangat dirasakan para wartawan seluruh Indonesia saat beliau menjadi Kepala  BNPB dan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Ia mengagas program ubahlaku.com, dimana jurnalis berkontribusi dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan turut mengedukasi masyarakat.

 “Ribuan wartawan mengikuti program ini dengan berita berita yang mengedukasi dan memberi semangat terhadap bangsa ini menghadapi covid,” kata mantan Kepala Biro MNC Group di Jambi ini.

Baca Juga: Peringati HUT ke-2 JMSI, Mahmud Marhaba : Hadir Jaga Marwah Pers

Ucapan duka datang  dari Komjen (Pur) Condro Kirono. Rekan dan sahabat almarhum. “Nderek Belo Sungkowo atas berpulangnya kerahmatullah Letjen TNI (Purn) Doni Monardo. Semoga diterima amal Ibadahnya.  Diampuni segala dosa2nya, insya Allah Husnul Khotimah dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin,” ucap Condro. 

Begitu juga dari Mantan Wakasad Letjen  (Pur) TNI M Munir. “Innalillahi wainnailaihi roji'uun. Semoga almarhum Letjen TNI Pur Doni Monardo diterima semua amal ibadahnya dan diampuni dosanya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Aamiin ya robbal alaamiin,” 

Profil Doni Monardo

Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar. Karena ayahanda yang seorang prajurit, maka Doni kecil pun ikut berpindah-pindah dan menghabiskan masa kanak kanak di Aceh. 

Setelah itu, baru tinggal di Padang, hingga lulus SMA. Seperti pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Doni masuk Akademi Militer setelah lulus SMA. Tahun 1985 ia mengawali masa kedinasannya sebagai seorang prajurit.

Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. 

Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad.

Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan, termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
Setelah di Makassar, Doni dipromosikan menjadi Dan Grup A Paspampres. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.

Pada tahun 2010, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana, Bogor. Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus.

Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi brigadir jenderal.

Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres. Dua tahun kemudian diangkat Jadi Danjen Kopassus hingga 2015, lalu jadi Pangdam Patimura hingga tahun 2017.

Setahun kemudian diangkat jadi Pangdam Siliwangi. Kemudian mendapat bintang tiga letnan jenderal di Watannas. Januari 2019 diangkat menjadi Kepala BNPB hingga saat ini yang juga merangkap sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid 19.


"Hampir 36 tahun mengabdi ke negara ini dari tamat Akmil 1985 hingga saat ini, saya bekerja total dan banyak bekerja di lapangan. Hari ini Senin saya pensiun di TNI," ujarnya.

Setelah pensiun Doni diangkat menjadi Komisaris Utama BUMN Mind ID dan Sejak Februari 2022, Doni terpilih menjadi Ketua Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021–2026.

Selamat Jalan  Pak Doni Monardo. Semoga Tenang Disana…

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya