Komunitas Sate Eddy Kecam Pengrusakan Kantor Gubernur Jambi

Komunitas Sate Eddy Kecam Pengrusakan Kantor Gubernur Jambi

Reporter: AM | Editor: Ahmad Muzir
Komunitas Sate Eddy Kecam Pengrusakan Kantor Gubernur Jambi
Aksi Demontrasi Komunikas Sopir Batubara di Kantor Gubernur Jambi, Senin (22/1/2024)

KABAR18.COM-Komunitas Sate Eddy tempat diskusi dan berkumpulnya  para aktifis,politisi,pengusaha, pengacara, wartawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Jambi ini, mengecam tindakan anarkis yang dilakukan oleh Komunitas Sopir Batubara (KS-BARA) saat melakukan aksi di Kantor Gubernur Jambi, Senin (22/1/2024). 

Akibat aksi anarkis tersebut ratusan inventaris Kantor Gubernur Jambi mengalami kerusakan. Mulai dari kaca utama, lampu tembak, lampu hias, AC, kendaraan roda empat dan roda dua.

Baca Juga: Angkutan Batubara Cemari Sumur Warga Desa Koto Boyo

Mulyadi Tanjung Bajure, salah satu anggota Komunitas Sate Eddy sangat menyangkan tindakan anarkis itu. Pasalnya, tindakan itu tidak menyelesaikan masalah justru  memperuncing masalah dan menambah masalah baru.

“Melakukan  demontrasi sah-sah saja tapi jangan anarkis, yang penting apa yang disampaikan telah diterima . Berikan kesempatan Pemerintah Provinsi Jambi mencari solusi jangka panjang,bukan jangka pendek justru apabila diambil akhirnya timbul masalah lagi,” ungkap Mantan Aktivis 98 ini saat ditemui di Sate Eddy Sipin.

Baca Juga: Angkutan Batubara Dilarang Pakai Solar Bersubsidi, Ini Penegasannya…

Menurut Alumni UNJA ini, aksi serupa pernah dilakukan para sopir   pada masa kepimpinan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus saat itu. Memang terjadi ricuh, tapi tidak sampai melakukan pengrusakan fasilitas Pemerintah yang dibangun dari uang rakyat. 

“Aksi ini telah melukai Masyarakat Jambi yang cukup menderita akibat angkutan batubara selama ini. Aksi ini juga menciderai Provinsi Jambi sebagai salah satu Provinsi Jambi yang aman dan santun,” sebutnya.

Baca Juga: Turun ke Jalan, Warga Sridadi Hadang Truk Batubara

Terkait tuntutan para sopir angkutan batubara agar hauling batubara dibuka kembali, menurut Mulyadi apa yang ditetapkan dan diputuskan Gubernur Al Haris sudah tepat, karena beliau tidak ingin kebijakan yang dia ambil berbenturan dengan Pemerintah Pusat. Dimana dalam putusannya angkutan batubara tidak boleh melalui jalan nasional. Solusinya harus ada jalan khusus batubara, jika tidak ada melalui jalur Sungai Batanghari.

“Seharusnya para sopir itu mendesak Pengusaha Batubara di Jambi  segera mempercepat pembangunan jalan khusus, bukan menuntut Gubernur Jambi. Pengusaha itu Jika mereka ingin investasi di Jambi  mereka juga berani berkorban membangun jalan khusus, jangan hanya mengambil keuntungan mengeruk kekayaan SDA Jambi saja,” tegas pria yang akrab dipanggil Wo Mul ini.

Terpisah, Adri SH MH, juga mengecam tindakan anarkis yang terjadi selama aksi demonstrasi sopir angkutan batu bara. 

Adri, yang akrab disapa Panglima Anjali ini, turut merasakan dampak langsung dari kerusuhan tersebut karena ia berada di sana, mendampingi Gubernur Jambi dalam menerima perwakilan para pendemo.

Dalam pertemuan itu, menurut Panglima Adri, perwakilan pendemo itu mendesak Hauling batubara di jalanan umum dibuka kembali. Namun, Gubernur Al Haris tetap tidak memperbolehkan angkutan batubara melalui jalan nasional. (***)

 

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya