Lapak Sayuran Ludes Rata Dengan Tanah, Petugas Damkar dan Warga Baku Hantam

Keributan sempat mewarnai proses pemadaman kebakaran yang menghanguskan lapak pedagang sayur di RT 11 Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Reporter: ASR | Editor: Muhammad Asrori
Lapak Sayuran Ludes Rata Dengan Tanah, Petugas Damkar dan Warga Baku Hantam
Lapak Penjual Sayuran dan Gurengan di samping SLB, Ludes dilalap api Rata Dengan Tanah. (foto: Asrori).

KOTA JAMBI, KABAR18.COM –  Keributan sempat mewarnai proses pemadaman kebakaran yang menghanguskan lapak pedagang sayur di RT 11 Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jumat siang (15/03/2024).

Keributan terjadi saat petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi, dibantu aparat kepolisian dari Polsek Telanaipura, TNI dari Koremil Telanaipura, pihak kecamatan dan warga yang masih melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi kejadian kebakaran.

Baca Juga: Gudang Ban Bekas Ludes Terbakar

Diduga bermula saat petugas Damkar menegur sejumlah orang yang mengaku-ngaku anggota keluarga, tengah mencari sisa harta benda milik mereka di atas puing-puing bekas kebakaran.

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari Affandi, insiden itu terjadi karena ketidak pahaman masyarakat bagaimana petugas Damkar dalam menjalankan tugasnya sesuai prosedur dilapangan. 

Baca Juga: SDN 105 Rantau  Makmur Terbakar, Empat Ruangan Ludes

"Pada saat proses pemadaman dan pendinginan, jangan ada dulu warga yang mendekati atau bahkan masuk ke tempat kejadian kebakaran, karena sangat berisiko tinggi," tegas Mustari.

Ketika proses pemadaman sisa kebakaran, kata Mustari, petugas Damkar menegur anggota keluarga pemilik bangunan, untuk jangan dulu berada tengah lokasi pada saat proses pemadaman berlangsung.

Baca Juga: Api Hanguskan Rumah Tahfiz Al-Qur’an di Kota Jambi

Rupanya warga yang mengaku-ngaku itu, tak terima ditegur petugas, sehingga terjadi keributan dan berujung pada insiden bangku hantam saling pukul menggunakan potongan kayu sisa kebakaran. 

"Pada saat diingatkan terjadi miskomunikasi dan tersulut emosi, sehingga terjadilah keributan," kata Mustari.

Seharusnya, sebut Mustari selama proses pemadaman kebakaran berlangsung tidak ada satupun warga berada di lokasi, apapun alasannya baik itu untuk mencari sisa-sisa barang atau hal-hal lain.

Apalagi sampai berusaha menghalang-halangi petugas, sebab proses pemadaman ini sudah ada aturan protapnya dan dilindungi oleh Undang-undang, ungkap Mustari.

"Nanti dulu, sudah selesai nanti baru lapor ke pihak kepolisian ada barang kita di sana. Jika ada yang menghalangi maka itu akan lakukan proses hukum, buat laporan ke pihak kepolisian," tegas Mustasi dengan suara lantang menggunakan toa pengeras suara.

Dia menegaskan atas kejadian itu, jika ada anggotanya yang mengalami cedera atau terluka akibat insiden keributan, akan dilakukan proses hukum, mudah-mudahan tidak ada.

"Saya sudak cek ,tidak ada anggota saya yang terluka. Kalau ada pasti akan saya laporkan, ke aparat kepolisian," kata Mustari.

Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik. Api dengan cepat melahap bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu, rata dengan tanah.

Pantauan dilapangan untuk memadamkan api Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi menurunkan enam armada damkar dan satu unit Ambulan Dinas Kesehatan Kota Jambi.

“Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam lebih, penyebab pasti kebakaran masih diselidiki polisi. Untuk dua lapak itu kerugiannya ditaksir mencapai jutaan rupiah,” ungkap Mustari. 

Ketua RT 11 Kelurahan Pematang Sulur, Munzir mengatan, pemilik dua bangunan warung itu, Hindun tinggal di RT 12. Satu bangunan disewa oleh Edi Putra warga RT 11 untuk menjual sayur-sayuran dan satunya lagi dikontrak oleh Wakijan warga RT 12 untuk berjaualan gorenngan.

“Edi Putra itu warga RT 11 tinggal di warung dengan istri dan orang anaknya. Sedangkan Wakijan tinggal di RT 12, dan sejauh ini tidak ada laporan ke ketua RT setempat, berapa jumlah anggota keluarganya tidak diketahui, karena tidak melapor, ungkap Munzir. ***

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya