Namun, di sisi lain, kubu yang kontra mengkhawatirkan regulasi ini justru menjadi 'jebakan batman' yang akan menjerumuskan Muhammadiyah dalam framing negatif. Kelompok ini mengajukan fakta bahwa selama ini Muhammadiyah telah menjadi organisasi terkaya di dunia tanpa harus mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia.
Bagi kelompok ini, keterlibatan Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang berpotensi memicu kontroversi dan menuai kecaman dari banyak pihak. Mereka khawatir citra Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan yang menjunjung nilai-nilai spiritualitas akan tercoreng dengan aktivitas eksploitasi sumber daya alam yang rentan menimbulkan kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Samardan Harahap Kembali Dipercaya Menjadi Ketua PD Muhammadiyah Kota Jambi Periode 2022 - 2027.
Selain itu, mereka juga mempertanyakan kapasitas dan keahlian Muhammadiyah dalam menangani operasi pertambangan yang kompleks. Mereka mengkhawatirkan jika pengelolaan tambang tidak dilakukan secara profesional, maka berpotensi terjadi berbagai permasalahan seperti pencemaran lingkungan, konflik dengan masyarakat lokal, hingga praktik bisnis yang tidak etis.
Baca Juga: Tiga Nama Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Jambi Dikirim ke Pusat
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS