Dalam diskusi-diskusi ilmiah yang elegan dan akademis --ciri khas warga Muhammadiyah-- kekhawatiran yang kerap mencuat adalah narasi bahwa "Muhammadiyah kaya karena mengeksploitasi SDA dan merusak alam". Sebagian berpendapat, alih-alih terjun ke tambang, Muhammadiyah lebih baik fokus pada jalur yang selama ini telah dilaluinya.
Kehebatan Muhammadiyah dalam menjalankan organisasinya telah diakui dunia. Jangan sampai "gegara nila setitik, rusaklah susu sebelanga", di mana nilai yang didapat dari tambang tak seberapa, namun menghilangkan jerih payah organisasi selama ini.
Baca Juga: Samardan Harahap Kembali Dipercaya Menjadi Ketua PD Muhammadiyah Kota Jambi Periode 2022 - 2027.
Namun demikian, saya percaya Muhammadiyah telah memiliki mekanisme yang sangat apik dalam mengambil keputusan. Begitu banyak orang pintar, cerdas, dan bijaksana dalam tubuh organisasi ini. Rasanya tidak mungkin Muhammadiyah akan bertindak semberono dalam merespons isu sensitif ini.
Apa pun keputusan dan sikap yang diambil Muhammadiyah kelak, pasti telah melewati pertimbangan terbaik. Muhammadiyah akan tetap menjadi Muhammadiyah yang elegan, penuh pembaruan, dan berkemajuan.
Baca Juga: Tiga Nama Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Jambi Dikirim ke Pusat
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS