PT. BBIP Tetap Memanen Sawit di Lahan Sengketa, Warga Akan Halangi Apapun yang Terjadi

| Editor: Admin
PT. BBIP Tetap Memanen Sawit di Lahan Sengketa, Warga Akan Halangi Apapun yang Terjadi


KABAR18.COM - Konflik lahan kelapa sawit antara Warga yang tergabung dalam KUD Harapan Baru, Mendahara Ulu dengan PT. Bukit Barisan Indah Prima (BBIP) kembali memanas. Kalau terus dibiarkan akan menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga: Warga Akan Melawan, Kalau PT BBIP Memaksakan Kehendak





"Ini dipicu manajemen PT. BBIP melakukan panen dilahan yang disengketakan tanggal 11 April 2022 lalu. Beberapa hari ke depan pihak perusahaan akan memanen lagi dengan mengerahkan keamanan yang besar. Warga akan menghalangi apapun yang terjadi," ujar Jais, salah sorang anggota KUD yang memiliki lahan  tersebut.





untuk itu para petani berharap pemerintah menyelesaikan konflik lahan yang bersengketa dengan PT. BBIP "Kita mau berunding, tapi perusahaan selalu mengelak. Selalu mengandalkan pihak keamanan," ujarnya.

Baca Juga: Daerah Zone 5 Geragai, Kawasan HTI WKS Sering Kecelakaan Tunggal, Padahal Jalan Lurus dan Mulus





Menurut Jais perusahaan dalam beberapa hari ke depan akan memanen lagi dengan mengerahkan kekuatan yang lebih besar. " Saya minta Kapolda Jambi turun tangan menyelesaikannya. Kalau dibiarkan bisa menimbulkan bentrok. Kita tidak ingin terjadi peristiwa beberapa tahun lalu. Ada korban jiwa," jelasnya.





Dijelaskannya, masalah ini sudah berlarut larut. Awalnya tahun 2003 terjadilah kesepakatan antara KUD Harapan Baru dengan PT. BBIP untuk kerjasama plasma. Anggota KUD menyerahkan 122 lembar bukti kepemilikan tanah sporadik dengan luas 350 Hektar.

Baca Juga: Nenek Nurung Berduel dengan Buaya di Muara Sabak Timur, Buaya Lari Terbirit Birit, Nurung Luka dengan 76 Jahitan





Pada tahun 2006 KUD Harapan Baru menginstruksikan kepada seluruh Kelompok Tani sesuai dengan Surat PT. BBIP Nomor 321/H.GAL/JBL/X/05 dan Surat Nomor: 62/Legil/EXT. License/HO/VI06-EXT Kelengkapan legalitas Plasma PT. BBIP untuk kepentingan dan kelancaran proses konversi/konsolidasi lahan serta proses akad kredit.





Dalam proses akad kredit, para anggota KUD Harapan Baru melihat lahan mereka tidak layak di koversikan akad kredit dan sawit yang ditanam tidak merata, hanya 500 yang hidup dari jumlah lahan yang dimitrakan dan sudah melanggar perjanjian kerja sama kemitraan KKPA Pola 70: 30 tertanggal 13 Juni 2002





Melalui Ketua KUD Harapan Baru
M. Yusuf Majid, pada tanggal 7 Januari 2009 menarik kerjasama kemitraan antara KUD Harapan Baru dengan PT. BBIP surat penarikan dikirim ke PT. BBIP.





Pada bulan Maret 2009, PT. BBIP membalas surat tersebut. Salah satu bunyi kalimatnya  menyatakan bahwa Kelompok Tani M Yusuf Majid tidak lagi tergabung sebagai Peserta Plasma KKPA Pola 70:30 KUD Harapan Baru dengan PT Bukit Barisan Indah Prima





Surat PT. BBIP tertanggal 22 Maret 2009 di tanda tangani R. Evie Yulianto,SH.CN. Head General Affair & Legal PT.BBI Regional Office Jambi.





Sejak tersebut terjadilah konflik berkepanjangan, warga memanen sawit di lahan tersebut. Anehnya sawit yang di panen dijual ke perusahaan. ” Kami menjual ke pihak perusahaan, artinya perusahaan bermain juga,” jelas Jais. Lalu perusahaan juga melaporkan ke polisi dengan tuduhan memanen sawit milik perusahaan. Tapi kasusnya mengambang hingga saat ini.





Lalu ketika Zumi Zola jadi Bupati Tanjung Jabung Timur membuat surat untuk menyelesaikan kasus sengketa Lahan PT. BBIP dan Kelompok Tani Harapan Baru tanggal  19 Mei 2011





Dalam rangka upaya penyelesaian konflik PT. BBIP dengan Kelompok Tani yang tergabung dalam KUD Harapan Baru sehubungan akan dilaksanakan pengukuran ulang HGU Nomor 1/TT/2002 diharapkan  tidak memanen TBS (Tandan Buah Segar) luar HGU (1500 Ha)





Pemanen TBS diluar HGU adalah tanggung jawab pihak KUD dan diawasi oleh pihak PT. BBIP dengan tetap melaksanakan Pola Komitraan Anggota KKPA 70:30.





“Diminta kepada KUD Harapan Baru untuk segera menarik kelompok tani yang ada didalam lokasi dan untuk pemanen KUD mencari buruh lepas.” bunyi surat Zumi Zola itu.





Dari tahun 2011 sampai 2022 ini kesepakatan itu berjalan tapi warga dikejutkan dengan  surat edaran untuk internal PT. BBIP yang bocor ke warga petani. Surat tanggal 04 April 2022 diketahui Ketua Tim H. Nafrizal, SH,Head Security & Social Affairs dan Chandra Permana Legal Manager.





Bahwa tanggal 6 dan 7 April 2022 ada Rencana Kegiatan Penguasaan Kembali Klain Lahan Divisi 1 dan Divisi 6 BBIP Oleh Tim Penyelesaian Klaim Lahan





Jadual kegiatan Rabu/06-04-2022, Lokasi/ Luas Lahan (Ha) Blok 224/ 20 Ha akan di kawal oleh Humas dan Security.





Lalu Kamis/07-04-2022 akan dipanen Blok 224/20 Ha dan akan dikawal 10 Security, 3 Humas, 1 Legal, 10 Pemanen, 1 Manager Kebun serta 4 BKO (Polres + Brimob). Melaksanakan kegiatan panen system pengawalan. 





Pihak PT. BBIP ketika dikonfirmasi tidak ada jawaban, whatsapps yang dikirim hanya dibaca saja. **MS**


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya