Mengenang Senator  Prof. Dato’ Firdaus Abdullah, Namanya Harum dan Abadi di Negara Malaysia dan Negeri Minangkabau.

Mengenang Senator  Prof. Dato’ Firdaus Abdullah, Namanya Harum dan Abadi di Negara Malaysia dan Negeri Minangkabau.

Reporter: PM | Editor: Admin
Mengenang Senator  Prof. Dato’ Firdaus Abdullah, Namanya Harum dan Abadi di Negara Malaysia dan Negeri Minangkabau.
Dari kiri Hasril Chaniago, Tan Sri Rais Yatim (Ketua Dewan Negara Malaysia, 2020-2023) dan Prof. Dr. Firdaus Abdullah || Dok
Komunikasi kami yang cukup intens adalah selama saya dan kawan-kawan menyusun buku Ensiklopedia Tokoh 1001 Orang Minang (2023), terutama dalam tahap editing bulan Juni dan Juli 2023. Untuk buku yang sudah terbit bulan Oktober 2023 ini, Prof. Firdaus menyumbang dua bahan tulisan untuk entri tentang Prof. Ezrin Arbi (putra Minang yang jadi Ketua Perancang Bandaraya Kuala Lumpur), dan entri tentang Khatidjah Sidek (pejuang kemerdekaan dan politikus  wanita asal Minang yang pernah menjadi Ketua Wanita UMNO dan anggota Parlemen Malaysia).
Prof. Firdaus Abdullah adalah seorang tokoh multitalenta yang bergiat di banyak bidang kecendekiawanan di Malaysia. Kiprah dan pemikirannya sangat dihargai dan dihormati di Dunia Melayu. Sebagai putra Minang, perhatiannya juga sangat besar terhadap tanah leluhurnya, khususnya Nagari Rao Rao di Tanah Datar.

Pernah menjadi wartawan, lalu sastrawan terkenal, beliau juga penulis yang sangat produktif. Dilahirkan pada 3 Juni 1944 di Kuang, Selangor, Firdaus Abdullah merupakan generasi ketiga keturunan Minangkabau yang hijrah ke Tanah Semenanjung. Ia merupakan anak dari Haji Abdullah bin Haji Ja’afar dan ibunya bernama Zubaidah Syarif. Ayahnya, Haji Abdullah, dibawa merantau oleh datuknya, Haji Ja’far Amin, ke Selangor dan menetap di Kuang, suatu daerah yang banyak didiami perantau Minangkabau di samping Negeri Sembilan. Haji Ja’far juga dikenal sebagai salah satu tokoh perantau Minangkabau di Kuala Lumpur. Ia adalah kemenakan dari Haji Mohamed Taib (1858-1925), berasal dari Rao-Rao, Sungai Tarab, Tanah Datar. Semasa hidupnya Haji Taib disebut sebagai orang Melayu terkaya di Kuala Lumpur pada masa penjajahan Inggris akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Nama Haji Taib diabadikan untuk nama sebuah ruas jalan di daerah Kampung Baharu, Kuala Lumpur.

Baca Juga: Bundo Kanduang " Uni Ani" yang Mendunia itu Telah Tiada...

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Lanjut Baca ke halaman berikutnya

Kabar Lainnya

Kabar Lainnya