KABAR18.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong Pasar Modal Indonesia agar semakin tangguh menghadapi berbagai gejolak global sekaligus mampu menjadi sumber pembiayaan utama bagi pembangunan nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara CEO Networking 2025 “Managing Global Trade and Empowering Business Strategy” di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa Pasar Modal Indonesia harus mampu menjadi motor penggerak pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: OJK Lantik Pejabat Level Deputi Komisioner dan Kepala OJK Daerah
Mahendra menegaskan bahwa pemanasan global telah menciptakan lanskap geopolitik baru yang harus direspons secara strategis oleh seluruh pelaku sektor jasa keuangan (SJK), dunia usaha, dan Pasar Modal.
Menurutnya, sektor jasa keuangan memegang peran penting dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang yang kredibel, efisien, dan mendukung transformasi industri nasional. Karena itu, setiap kebijakan dan inovasi harus berorientasi pada keseimbangan antara daya saing dan keberlanjutan.
Baca Juga: OJK Berhasil Mempertahankan Penghargaan Pengendalian Gratifikasi Terbaik
Ia menjelaskan tiga pilar fundamental untuk memperkuat pasar modal dan sektor jasa keuangan, yakni tata kelola yang baik (GCG), inovasi berkelanjutan, serta struktur permodalan yang kokoh.
GCG menjadi fondasi kepercayaan, inovasi memberikan kecepatan, sedangkan modal menjadi tenaga pendorong pertumbuhan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor.
Baca Juga: OJK dan PIISEI Gelar Edukasi Keuangan Perempuan
Di sisi lain, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan adanya perubahan perilaku investor di pasar saham, termasuk perubahan preferensi terhadap jenis saham yang ditransaksikan. Hal ini menunjukkan pasar yang semakin dinamis dan penuh peluang bagi emiten.
Untuk menjaga likuiditas dan kepercayaan pasar, BEI mendorong emiten berpartisipasi dalam Program Liquidity Provider, yang dinilai mampu meningkatkan aktivitas perdagangan dan mendukung valuasi yang sehat, terutama bagi saham di luar indeks utama.
BEI juga berkomitmen membangun Pasar Modal Indonesia yang inovatif, inklusif, transparan, dan terhubung secara global, guna mewujudkan target masuk Top 10 Bursa Dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Acara CEO Networking 2025 menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara OJK, pelaku pasar, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendorong percepatan pertumbuhan pasar modal serta kontribusinya bagi ekonomi nasional.
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, dihadiri sekitar 460 CEO dari berbagai sektor. Sejumlah pembicara utama turut hadir, seperti Masyita Crystallin, Hery Gunardi, Aliyahdin Saugi, dan Hilmi Panigoro, yang membahas strategi perdagangan global, ketahanan industri, adaptasi kebijakan, hingga investasi jangka panjang di tengah dinamika geopolitik.
Sinergi berkelanjutan antara regulator, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu memperkuat peran Pasar Modal Indonesia dan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS